Showing posts with label Operations Management. Show all posts
Showing posts with label Operations Management. Show all posts

Monday, January 25, 2021

Tips di Departemen PPIC

3 Tips Dasar Bagi Leader, Supervisor, Manajer PPIC

Berbicara mengenai PPIC, mungkin tak akan pernah habisnya. Selama bagian marketing dan produksi masih terus berputar. PPIC bisa disebut juga ilmu berkelanjutan dengan memperhatikan fokus kepada; penjadwalan, ketepatan delivery dan Stabilitas Kapasitas Produksi.

Berikut 3 Tips dasar bagi PPIC Leader ( Chief atau Manager level ) agar sukses dalam industri manufacture :

Memahami seluruh prosedure operasional terkait dengan produksi, inventory, logistic, marketing. Tidak hanya tekstual, tetapi kondisi aktual wajib untuk dipahami. Knowledge ini akan sangat berguna dalam menganalisa permasalahan yang melibatkan beberapa bagian. Pemahaman mutlak akan prosedur menjamin rasa hormat personel dari bagian lain.

Memahami proses produksi dengan aktual & detail. Jika anda berfikir, bisa memahaminya dengan hanya mempelajari flowchart, Instruksi kerja, SOP, dll. Ini masih sangat kurang, Pemahaman anda sebagai orang PPIC harus sama baiknya dengan skill & knowledge Supervisor dan Manager Produksi bahkan lebih baik, jika PPIC berperan sebagai ‘Rule Maker’.

Positioning yang jelas dan tepat. PPIC bukanlah perpanjangan tangan Produksi dan Marketing. Untuk itu dengan dilandasi dua poin diatas, PPIC harus berada di posisi yang proporsional, dengan fokus pada target utama, yaitu ketepatan Delivery dan Stabilitas Capasitas Produksi.

Intinya dibutuhkan sikap yang dinamis serta mobile untuk dapat bekerja di department PPIC. Kecermatan, Ketepatan, Serta Controliing yang baik harus di lakukan oleh setiap individu yang bekerja dalam ruang lingkup PPIC ini, konsumsi komunikasi dari berbagai arah sangat membantu dalam mengambil informasi yang dibutuhkan di department anda.


Sumber :

https://surabaya.proxsisgroup.com/3-tips-dasar-bagi-leader-supervisor-manajer-ppic/

https://standarku.com/standar-profesi-planner-ppc-ppic/

Friday, October 30, 2020

Product Traceability

Pengertian Keterlacakan Produk (Product Traceability) dan Kaitannya dengan Objek Biaya

Biaya (cost) adalah proses beberapa sumber daya ekonomi (tempat membayar dan menerima uang atau kas) untuk menjadikan suatu kegiatan yang diusahakan akan memberikan hasil yang manfaat ekonomi (pemasukkan) di masa yang akan datang. 

Pengertian tersebut mempunyai tiga unsur yang menjadi referensi untuk dikatakan sebagai biaya (cost). Pertama adalah kas atau nilai setara kas, menunjukkan bahwa biaya tidak selalu berupa uang. Yang kedua adalah proses sumber daya ekonomi untuk dijadikan suatu barang atau jasa yang diusahakan, artinya biaya yang dikorbankan oleh suatu organisasi harus menghasilkan timbal balik yang diharapkan akan diterima. 

Organisasi tidak cuma-cuma menggelontorkan dana (uang) tanpa memikirkan matang-matang hasil dari pengeluaran tersebut. Ketiga adalah manfaat saat ini maupun masa depan yang diharapkan organisasi dari biaya yang telah dikeluarkan.

Suatu Objek biaya meliputi berbagai produk, jasa, pelanggan, aktivitas, atau unit organisasi dimana biaya dibebankan. Produk, jasa, dan pelanggan. Untuk departemen produksi dapat diusahakan sebagai wadah penempatan pengeluaran atau objek biaya. Contohnya, pemindahan bahan dan barang, perawatan peralatan, perencanaan produk, pemeriksaan produk.


Menurut fungsi organisasi untuk biaya produksi terdapat 3 jenis yaitu:

  • Biaya langsung, yaitu biaya-biaya yang dapat dengan mudah dan akurat ditelusuri ke barang atau jasa yang diproduksi. Meliputi: Batang emas pada perhiasaan, Alumunium pada kuali atau panci dan masih banyak lainnya. Biaya tidak langsung, yaitu biaya tenaga kerja yang dapat secara langsung ditelusuri ke barang atau jasa yang diproduksi. Meliputi: upah tenaga kerja di pabrik, gaji tenaga pengajar dan bayaran tukang sopir pada perusahaan transportasi.
  • Biaya overhead, yaitu seluruh biaya produksi lain, selain biaya langsung dan biaya tidak langsung. Contoh: depresiasi bangunan dan peralatan, pemeliharaan peralatan, supervisi, pajak.


Mengalokasikan asumsi biaya (Cost Assignment) adalah cara pembebanan bagian ongkos – ongkos ke dalam wadah penampungan biaya ke objek biaya. Kecermatan dalam mengalokasikan biaya dapat memberikan suatu  informasi yang lebih akurat, bermanfaat untuk kemudian bisa digunakan untuk membuat suatu keputusan yang lebih bijak. 


Keterlacakan (Traceability) adalah kemampuan untuk mengalokasikan dana pada suatu objek biaya secara layak, ekonomis melalui suatu hubungan sebab akibat. 

  • Biaya langsung (direct cost) merupakan beban – beban  yang dapat dengan mudah dan akurat diketahui ke objek biaya. Contoh: biaya semua operasional langsung.
  • Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah beban - beban yang sulit dilacak dengan akurat ke objek biaya. Contoh: biaya tidak langsung (biaya untuk pemeliharaan perlengkapan) dan beban tenaga kerja tidak langsung (pekerja kebersihan, pekerja keamanan)


Penelusuran (tracing) adalah alokasi biaya ke objek biaya dengan memakai alat ukur yang dapat dicermati dari sumber daya yang dipakai oleh objek biaya. Berikut ini penelusuran biaya ke objek biaya dapat dilakukan dengan pendekatan metode: 

  • Penelusuran langsung (direct tracing) merupakan proses menganalisis dan pembebanan biaya yang dapat dilakukan secara khusus serta fisik berkaitan dengan suatu objek biaya. Umumnya dilakukan melalui cara pengamatan/observasi serta fisik.
  • Penelusuran tidak langsung (indirect tracing) merupakan pemakaian penggerak untuk ditanggungkan biaya pada objek biaya. Penggerak adalah salah satu faktor penyebab  terukurnya konsumsi sumber daya oleh objek. Meskipun tidak seakurat penelusuran langsung, tetapi jika hubungan sebab akibatnya baik, maka derajat keakuratan yang tinggi dapat diharapkan.
  • Penggerak sumber daya (resources driver): cara mengukur permintaan sumber daya ke aktivitas, digunakan untuk mengalokasikan biaya sumber daya ke aktivitas. Contoh: dengan membebankan biaya sumber daya listrik yang digunakan untuk aktivitas perawatan peralatan, serta penggerak sumber daya yaitu jam mesin.
  • Penggerak aktivitas (activity driver): cara mengukur permintaan aktivitas oleh objek biaya, digunakan sebagai pengalokasian dana aktivitas ke objek biaya. Contoh: untuk mengalokasikan dana aktivitas penjagaan peralatan ke objek biaya departemen produksi, yang digunakan penggerak aktivitas yaitu jumlah jam kerja pemeliharaan.


Sumber :

https://ukirama.com/en/blogs/pengertian-keterlacakan-produk-product-traceability-dan-kaitannya-dengan-objek-biaya

Sumber foto :

https://ultraconsultants.com/erp-software-blog/causes-and-cost-of-recalls-and-the-role-of-erp/

Tuesday, October 20, 2020

Tugas Manajer Operasional

Tugas Manajer Operasional Dalam Perusahaan Atau Organisasi

Tugas manajer operasional adalah bertanggung jawab atas manajemen tenaga kerja, produktivitas, kontrol kualitas dan keselamatan secara efektif dan efisien sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.


Seorang manajer operasional harus terlibat dalam mengawasi produksi barang atau penyediaan barang.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua bagian proses produksi telah berjalan sehingga dapat memberikan kualitas produk akhir yang bagus.

Manajer operasional memiliki peran yang luas dan tanggung jawab yang berbeda disetiap perusahaan.

Tapi pada umumnya tugas manajer operasional mencakup pemantauan dan analisis sistem produksi serta menyusun strategi untuk meningkatkan produksi.


Tugas Manajer Operasional

Berikut beberapa tugas manajer operasional, yaitu :

  1. Mengelola dan mengarahkan tim operasi untuk mencapai target bisnis.
  2. Membantu untuk mengembangkan atau memperbarui prosedur operasi standar untuk semua kegiatan operasional bisnis.
  3. Membangun hubungan yang kuat dengan menangani masalah dan keluhan pelanggan secara tepat waktu.
  4. Memberikan penilaian karyawan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja berdasarkan tinjauan kinerja.
  5. Memberikan dukungan operasional dan bimbingan kepada staf.
  6. Membantu mengembangkan anggaran operasional dan modal.
  7. Memantau dan mengendalikan pengeluaran sesuai anggaran yang dialokasikan.
  8. Membantu dalam mewawancarai, merekrut dan melatih kandidat.
  9. Mengelola penugasan kerja dan alokasi untuk staf.
  10. Meninjau kinerja dan memberikan umpan balik kinerja kepada staf.
  11. Menyimpan dokumentasi yang akurat dan jelas untuk prosedur dan kegiatan operasional.
  12. Bekerja sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan.
  13. Memastikan tim mengikuti prosedur operasi standar untuk semua fungsi operasional.
  14. Melakukan pertemuan rutin dengan tim untuk membahas tentang masalah, masalah, pembaruan, dll.
  15. Mendukung risiko operasional dan proses audit untuk tujuan pemeliharaan preventif.


Keahlian yang harus dimiliki manajer operasional

Berikut beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang manajer operasional

  1. Memiliki jiwa kepemimpinan
  2. Manajemen konflik
  3. Mampu melakukan negosiasi Bisnis
  4. Dapat berorganisasi dengan baik
  5. Pengambilan Keputusan
  6. Manajemen Sumber Daya Manusia
  7. Keterampilan Entri Data
  8. Keterampilan Pemrosesan Data
  9. Dapat diandalkan untuk penyelesaian masalah
  10. Keterampilan Pelaporan
  11. Berorientasi pada Batas Waktu
  12. Pengembangan Anggaran
  13. Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah
  14. Perencanaan dan Pengorganisasian
  15. Kemampuan berkomunikasi dengan baik
  16. Persuasif
  17. Mempengaruhi dan Memimpin
  18. Kemampuan untuk mendelegasi tugas dengan benar
  19. Dapat menjalin kerja sama dengan tim
  20. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan
  21. Toleransi stres


Tantangan yang dihadapi oleh manajer operasional

Manajer operasional memiliki peran sentral dalam menstabilkan kebijakan dan prosedur perusahaan.

Hal ini membuat tanggung jawab manajer operasional sangat berat karena mereka memiliki peran utama dalam melakukan fungsinya dan memungkinkan bagian lain di perusahaan untuk berhasil.

Berikut tantangan yang paling sering dihadapi oleh manajer operasional :


1. Produktivitas karyawan yang rendah

Tantangan manajer operasional yang pertama adalah mendorong karyawan untuk bekerja lebih cepat dan baik

Oleh sebab itu manajer operasional harus mendapatkan kerangka kerja untuk memberikan panduan sehingga karyawan dapat menyelesaikan tugas mereka dengan cepat dan dengan kesalahan yang sedikit saat bekerja.


2. Kualitas proses yang buruk

Salah satu penyebab tingginya biaya dari perusahaan adalah terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh karyawan dan kesalahan tersebut dilakukan dengan konsisten.


3. Terjadi konflik yang belum terselesaikan

Mengelola konflik dalam perusaan merupakan tantangan tersendiri bagi seorang manajer operasional.

Misalkan saja tim MSDM memiliki konflik dengan tim pemasaran karena sebuah keputusan insentif.

Konflik ini bisa merugikan operasional perusahaan sehingga mempengaruhi efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Manajer operasional harus mampu mengatasi konflik ini dengan mendorong komunikasi yang terbuka diantara mereka.


4. Pelaporan perusahaan

Salah satu tugas manajer operasional adalah bertanggung jawab atas pelaporan perusahaan termasuk data keuangan dan kinerja untuk disampaikan kepada pemilik kepentingan dan audit.

Tantangan ini dapat muncul apabila perusahaan tidak memiliki menyimpan catatan terbaru dan akurat.


Sumber :

https://www.pahlevi.net/tugas-manajer-operasional/

Sunday, September 20, 2020

Tren dalam Manajemen Operasional

4 Tren dalam Manajemen Operasional di 2020

Baik di industri F&B, ritel, atau apa pun industrinya, kini seluruh bisnis banyak mengalami perubahan pola pasar. Salah satu penyebab utamanya adalah perkembangan teknologi yang begitu cepat. Teknologi berhasil mengubah cara konsumen berbelanja, cara konsumen mengetahui sebuah produk, dan bahkan cara produsen menjaga kepercayaan pelanggannya. Ada begitu banyak tantangan yang akan Anda hadapi sebagai pengusaha, mengingat semakin pesatnya perubahan.

Maka ini artinya, proses manajemen operasional suatu perusahaan juga dituntut untuk terus bisa beradaptasi dengan perubahan zaman. Bahkan, bisa jadi setiap tahunnya terdapat tren baru. Di tahun yang baru ini, kira-kira apa saja tren dalam manajemen operasional yang akan terjadi di tahun 2020? 

Berikut ulasannya.

Investasi dalam Employee Experience

“Karyawan yang bekerja dengan bahagia mendatangkan kepuasan bagi pelanggan” itulah yang sering kali kita dengar. Kepuasan pelanggan tidak dapat dilepaskan dari kualitas pekerjaan karyawan, mulai dari produksi hingga pelayanan konsumen. Apabila karyawan bekerja dengan antusias dan akurat, perusahaan akan memperoleh hasil yang maksimal pula. Namun, menemukan cukup banyak orang dengan keterampilan dan bakat yang tepat adalah salah satu tantangan operasional utama untuk sebuah bisnis. Menanggapi rintangan ini, bisnis perlu lebih banyak berinvestasi dalam pertumbuhan pribadi tenaga kerja yang sudah dimiliki.

Karyawan yang puas bekerja akan lebih loyal di perusahaan Anda, tetapi bagaimana pemilik bisnis dapat mendorong kepuasan karyawan dan meningkatkan skill mereka?

Membiasakan komunikasi internal yang transparan adalah salah satu metode yang terbukti efektif untuk merekrut dan mempertahankan karyawan, khususnya karyawan milenial. Karyawan milenial ini akan bekerja dengan baik jika mereka bisa menyampaikan opininya baik melalui forum diskusi maupun survei, mendapatkan kejelasan tentang kinerja yang diharapkan dari mereka, dan mengetahui bahwa pekerjaannya memiliki tujuan yang bermakna.

Komunikasi yang terbangun dengan baik dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan Anda, seperti meningkatkan semangat kerja, mempercepat proses penyelesaian pekerjaan, serta mendorong karyawan untuk berkolaborasi. Jika karyawan dapat bekerja sama dengan baik, akan muncul banyak ide-ide inovasi yang cemerlang dan eksekusi yang efektif. Dengan demikian, perusahaan Anda akan menjadi semakin kompetitif dibandingkan dengan perusahaan kompetitor.


Bekerja dengan Teknologi

Bekerja dengan teknologi artinya meninggalkan hal-hal yang bersifat manual. Teknologi akan memungkinkan Anda mengawasi jalannya operasional perusahaan secara lebih luas, menyeluruh, dan dalam waktu yang lebih singkat. Jika terdapat mengenai temuan isu di salah satu cabang, Anda dapat langsung mengetahui masalah tersebut melalui telepon genggam atau laptop Anda. Informasi tersebut juga dapat langsung dikirimkan ke departemen-departemen terkait. Anda tidak perlu menunggu berhari-hari untuk menerima laporan dan bertukar pesan dengan tim yang ada di lapangan. Masalah akan lebih cepat diselesaikan.

Dengan mendedikasikan teknologi untuk tugas-tugas bisnis tertentu, karyawan Anda akan lebih berfokus untuk berpikir mengembangkan produk dan pelayanan perusahaan. Misalnya, daripada menugaskan seorang karyawan untuk mengompilasi seluruh data audit operasional dari seluruh outlet menggunakan Excel, lebih baik Anda menggunakan software audit operasional yang dapat membantu Anda mengompilasi data tersebut secara otomatis. Sistem entri data digital ini juga akan mengurangi tingkat kesalahan penginputan data. Tentu saja, sistem entri data digital ini juga akan memangkas biaya cetak, pembelian kertas, pemeliharaan dokumen, dan pengadaan ruang penyimpanan.


Pengukuran Kinerja yang Didukung Data dan Analisis Karyawan

Data kinerja yang solid akan memberikan perusahaan pandangan tentang apa yang terjadi di setiap cabang perusahaan dan apa tindak lanjut yang harus dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan performa perusahaan.

Namun, 79% eksekutif bisnis sampai hari ini mengakui tidak memiliki alat yang tepat untuk menganalisis dan menindaklanjuti data ini. Seperti pada poin sebelumnya, solusi digitalisasi adalah jawaban yang tepat untuk mendapatkan pengukuran kinerja yang komprehensif. Sistem audit digital yang komprehensif memiliki fitur untuk mengolah dan mem-visualisasikan data yang dikumpulkan dari audit-audit lapangan yang telah dikerjakan. Data tersebut dapat digunakan oleh perusahaan untuk melihat tren yang terjadi dalam perusahaan, demi pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik. Aksesibilitas yang ditawarkan oleh sistem digital juga memudahkan Anda memantau kinerja cabang dan karyawan Anda di mana pun dan kapan pun.


Hindari Penggunaan Aplikasi Chat Personal untuk Urusan Pekerjaan

Tim operasional perusahaan tentu dituntut untuk menyelesaikan masalah operasional dengan cepat, tetapi tetap akurat. Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah dengan cepat adalah dengan berkomunikasi melalui aplikasi pesan instan. Namun, ada beberapa kekurangan dari aplikasi pesan instan personal yang dapat memengaruhi keakuratan penyelesaian masalah.

Karena formatnya yang dibangun dengan tujuan obrolan personal, diskusi, pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah sangat sulit dilakukan di aplikasi pesan personal. Percakapan bisa dengan mudah terpotong oleh pesan orang lain. Obrolan profesional juga dapat dengan mudah tercampur dengan obrolan personal. Belum lagi waktu yang Anda habiskan untuk memasukkan kontak karyawan Anda satu per satu ke dalam grup dan menghapus karyawan yang mengundurkan diri.

Isu besar lainnya adalah tidak terjaminnya kerahasiaan pesan. Jika karyawan mengubah nomornya dan lupa mengganti nomornya di pengaturan aplikasi tersebut, nomor lama orang tersebut akan tetap menerima semua pesan dari grup perusahaan Anda. Itulah mengapa perusahaan Anda perlu mempertimbangkan aplikasi yang dibuat khusus untuk melakukan follow up urusan profesional.

Beberapa hal tersebut adalah aspek dalam manajemen operasi yang diperkirakan akan terus menjadi tren di tahun 2020. Jika perusahaan Anda mengaplikasikan hal tersebut, maka tentu perusahaan Anda dapat mengejar tren serta meninggalkan pesaing-pesaing bisnis Anda.


Sumber :

https://hellonimbly.com/blog/post/4-tren-dalam-manajemen-operasional-di-2020

Thursday, August 20, 2020

Manajemen Operasi

Manajemen Operasi: Pengertian, Fungsi dan Penerapannya

Perkembangan dunia saat ini semakin pesat, terutama dalam bidang industri. Hal ini berdampak pada persaingan yang semakin ketat antarindustri atau perusahaan yang ada. Berbagai upaya dilakukan untuk menjadi industri/perusahaan yang terbaik. Manajemen operasi diperlukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan perubahan atau inovasi produk agar menjadi lebih baik.

Dalam dunia usaha, manajemen operasi sangat diperlukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan perubahan atau inovasi produk untuk menjadi lebih baik lagi.


Seiring perkembangan industri yang semakin maju, perusahaan dituntut memberikan kualitas yang terbaik terhadap produk ataupun jasa yang dihasilkan. Manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Setiap hari masyarakat selalu menjumpai serangkaian barang atau jasa yang melimpah. Semuanya itu diproduksi di bawah pengawasan manajer operasi.

Kewenangan manajer operasi sangat penting dipelajari untuk meningkatkan pemahaman dan memudahkan penerapannya dalam berbagai organisasi atau perusahaan. Jika ingin mengetahui lebih banyak apa saja yang dimaksud dengan Manajemen operasi, apa fungsi dari manajemen operasi, dan bagaimana cara penerapanya. Berikut penjelasannya di bawah ini :


Pengertian Manajemen Operasi

Dalam kalimat Manajemen mempunyai arti yang berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu sendiri. Dengan demikian, manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.

Yohanes Yahya (2006: 1) memberikan pengertian manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen  operasi merupakan serangkaian proses dalam menciptakan barang, jasa, atau kegiatan yang mengubah bentuk dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang atau jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, serta berusaha untuk menyeimbangkan biaya dengan pendapatan untuk mencapai laba operasi yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, peran manajemen menjadi penting dalam posisinya, baik manajemen produksi, pemasaran, sumber daya manusia maupun keuangan. Selain itu, manajemen operasi merupakan satu fungsi manajemen yang penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan.

Dalam perkembangannya, manajemen operasi sangat pesat terutama bila dikaitkan dengan lahirnya inovasi dan teknologi baru yang kerap diterapkan dalam operasi bisnis.Oleh karena itu, banyak organisasi/perusahaan yang memprioritaskan aspek-aspek manajemen operasi sebagai salah satu model strategis untuk bersaing dan menjadikan perusahaan atau industri yang terbaik di antara pesaingnya.


Fungsi Manajemen Operasi

Selain pengertian Manajemen operasi, ada beberapa fungsi yang terdapat dalam manajemen operasi, berikut fungsi-fungsi yang harus Anda ketahui :


Keuangan 

Keuangan adalah komponen penting dalam manajemen operasi. Sangat penting untuk memastikan bahwa semua keuangan telah dimanfaatkan semaksimal mungkin dan dilaksanakan dengan benar untuk memastikan terciptanya penciptaan barang dan jasa yang optimal. Pemanfaatan keuangan yang tepat akan memungkinkan terciptanya suatu produk atau layanan yang akan memenuhi kebutuhan konsumen secara keseluruhan.


Strategi 

Ketika menggunakan strategi dalam manajemen operasi, ini mengacu pada taktik perencanaan yang dapat membantu melalui sumber daya yang dioptimalkan dan pengembangan keunggulan kompetitif atas bisnis lain. Banyak strategi bisnis termasuk konfigurasi rantai pasokan, penjualan, kapasitas untuk menyimpan uang, dan pemanfaatan sumber daya manusia yang optimal.


Operasi 

Fungsi manajemen operasi ini berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan kontrol keseluruhan dari semua kegiatan dalam organisasi. Ini adalah fungsi utama manajemen operasi dan secara efektif akan membantu dalam mengubah bahan baku dan upaya manusia menjadi barang dan layanan yang tahan lama yang dapat dimanfaatkan konsumen.


Desain Produk 

Dengan tersedianya teknologi baru, penjualan suatu produk menjadi jauh lebih sederhana. Salah satu tugas utama manajemen operasi adalah untuk memastikan bahwa suatu produk dirancang dengan baik dan memenuhi tren pasar dan kebutuhan konsumen. Konsumen modern lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas, oleh karena itu sangat penting untuk mengembangkan produk berkualitas yang tahan lama dan berkualitas tinggi.


Manajemen Rantai Pasokan

Manajemen rantai pasokan melibatkan pengelolaan proses produksi dari bahan baku ke produk jadi. Ia mengontrol segala sesuatu mulai dari produksi, pengiriman, distribusi, dan pengiriman produk.

Manajer operasi mengelola proses rantai pasokan dengan mempertahankan kendali manajemen persediaan, proses produksi, distribusi, penjualan, dan sumber pemasok untuk memasok barang-barang yang dibutuhkan dengan harga yang wajar. Proses rantai pasokan yang dikelola dengan baik akan menghasilkan proses produksi yang efisien, biaya overhead yang rendah, dan pengiriman produk yang tepat waktu kepada konsumen.


Mengelola Kualitas

Manajemen mutu memainkan peran penting dalam menjual suatu produk. manajer operasi mengalokasikan tugas manajemen mutu untuk tim dan kemudian mengawasi tugas mereka. Manajer mengidentifikasi cacat proyek dan memperbaiki mereka untuk memastikan kualitas. Untuk ini, sistem tertentu digunakan yang mengukur dan menjaga kualitas produk.


Perkiraan Permintaan

Berfokus pada kebutuhan pelanggan adalah salah satu fungsi utama manajemen operasi. Manajer operasi yang baik memastikan bahwa pelanggan mendapatkan nilai layanan terbaik, artinya menerima apa pun yang mereka inginkan, dan secara cepat dan tepat waktu.

Kegagalan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan memiliki konsekuensi termasuk kehilangan kepercayaan, hubungan yang rusak, dan publisitas negatif. Oleh karena itu, manajer operasi yang baik mengantisipasi kemungkinan tantangan dan menyiapkan tindakan balasan untuk memastikan bahwa tidak ada kegagalan operasional yang dapat memengaruhi memenuhi kebutuhan pelanggan.


Bagaimana Penerapan pada Manajemen Operasi ?

Cara penerapan manajemen operasi yaitu dengan menentukan tujuan dari subsistem operasi dari organisasi, serta mengembangkan program, kebijakan, dan prosedur yang dibutuhan dalam manajemen operasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap penerapan pada manajemen operasi mencakup pada penentuan peranan dan fokus dari operasi tersebut.

Dalam perorganisasian, manajer operasi akan menentukan individu, divisi, ataupun departemen dalam subsitem operasi untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan. Manajer operasi juga akan menentukan apa saja sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan operasi , dan mengatur wewenang serta tanggung jawab yang diperlukan dalam melaksanakan penerapan pada manajemen operasi.


Manajemen operasi merupakan serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Dikatakan input yaitu dapat berupa bahan baku, tenaga kerja, modal, maupun informasi yang dibutuhkan untuk proses produksi.

Aktivitas-aktivitas dalam merubah input dapat berupa sistem produksi yang digunakan, monitoring pegawai, maupun teknologi transportasi yang digunakan dalam rangkaian proses produksi yang dilakukan.Sehingga menghasilkan output yang berupa barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.


Sumber :

https://www.harmony.co.id/blog/manajemen-operasi-pengertian-fungsi-dan-penerapannya

Monday, July 20, 2020

Manajemen Operasional

Manajemen Operasional : Definisi, Prinsip, dan Strategi

Manajemen operasional adalah upaya untuk mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi yang maksimum dalam hal penggunaan sumber daya perusahaan. Ini termasuk pengelolaan material, mesin, teknologi, dan pekerja yang tepat untuk menghasilkan barang dan jasa berkualitas tinggi yang akan memberikan profit bagi perusahaan. 

Semua komponen tersebut harus dikelola dengan baik, dari tahap perencanaan strategis, tahap implementasi, pengawasan produksi, dan evaluasi akhir hasil untuk inovasi masa depan, agar perusahaan tetap menguntungkan dan kompetitif dalam industrinya. Manajer operasional memiliki tanggung jawab besar dalam menangani strategi, proyeksi, dan mengawasi proses sehari-hari.

Mengapa Manajemen Operasional Penting?

Tidaklah berlebihan untuk menyatakan bahwa seluruh aspek bisnis bergantung pada manajemen operasional. Manajemen operasional memiliki kapasitas untuk merencanakan, mengarahkan, dan mendorong pembuatan barang dan jasa. Untuk dapat bersaing di pasar yang selalu berubah, manajer operasional harus  dapat bekerja secara efisien dan produktif untuk memaksimalkan keuntungan, yang merupakan penentu utama kelangsungan hidup bisnis. 

Manajemen operasional dapat memengaruhi layanan pelanggan, kualitas produk dan layanan, metodologi fungsional yang tepat, daya saing di pasar, kemajuan teknologi, dan profitabilitas. Kegagalan dalam mengelola operasional perusahaan akan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi bisnis.


Prinsip Operations Management

Terdapat sepuluh prinsip manajemen operasional yang sebaiknya diaplikasikan oleh manajer operasional. Prinsip-prinsip ini pertama kali dicetuskan oleh Randall Schaeffer, seorang manajer produksi dan operasional yang berpengalaman, filsuf industri, dan pembicara reguler di konferensi yang diselenggarakan oleh APICS, asosiasi rantai pasokan dan manajemen operasional yang terkemuka di Amerika Serikat.


1. Realitas (Reality)

Manajer operasional harus fokus pada masalah, bukan teknik, karena tidak ada alat yang dapat menyediakan solusi universal.


2. Organisasi (Organization)

Proses dalam manufaktur saling berhubungan. Semua elemen harus dapat diprediksi dan konsisten, untuk mencapai hasil yang sama dalam laba.


3. Fundamental (Fundamentals)

Manajer operasional harus tahu cara mematuhi semua fundamental dasar karena ini adalah kunci dari kesuksesan produksi. Penting untuk memastikan akurasi data inventaris, BOM, dan tugas umum lainnya untuk mencapai hasil yang diinginkan. 


4. Akuntabilitas (Accountability)

Manajer diharapkan untuk menetapkan aturan dan metrik, dan menentukan tanggung jawab bawahan mereka, serta secara teratur memeriksa apakah tujuan tercapai. 


6. Hubungan Sebab & Akibat (Causality)

Terkadang, masalah akan tetap muncul sekalipun usaha yang terbaik sudah dikerahkan. Manajer perlu menemukan penyebab masalah hingga ke akar sehingga masalah tidak bertambah parah. 


7. Semangat dalam Bekerja (Managed Passion)

Semangat karyawan dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan perusahaan. Manajer harus dapat menginspirasi bawahannya untuk memiliki semangat dalam bekerja. 


8. Kerendahan Hati (Humility)

Tidak ada orang yang ingin bekerja dengan orang yang merasa selalu benar dan paling tahu segalanya. Jadi, penting bagi manajer operasional untuk memposisikan dirinya sebagai orang biasa yang tidak mengetahui segalanya dan juga dapat melakukan kesalahan.


9. Keberhasilan (Success)

Manajer harus dapat mendefinisikan dengan jelas apa yang mereka anggap sukses, sehingga semua orang di perusahaan akan memiliki parameter untuk bekerja demi mencapai target.


10. Perubahan (Change)

Setiap orang di perusahaan harus belajar beradaptasi dengan perubahan pasar. Ini termasuk memahami pelanggan, target klien, dan apa yang mereka inginkan. Ini tentunya juga melibatkan penggunaan solusi otomatis agar perusahaan selalu selangkah lebih maju.


Strategi Operations Management

Manajemen Operasional : Definisi, Prinsip, dan StrategiManajemen operasional berfungsi sebagai ruang mesin perusahaan. Karena manajer operasional terlibat dalam banyak peran dan fungsi, mereka telah mengembangkan beberapa strategi dan taktik penting untuk memastikan kelancaran pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab mereka. Berikut adalah beberapa metode strategis dan taktis utama yang mereka andalkan:


Memanfaatkan Data

Manajer operasional yang cerdas bergantung pada data yang berkualitas, akurat, dan andal untuk perencanaan, pemasaran strategis, dan pengambilan keputusan. Dua jenis analisis data yang umum digunakan adalah metrik efisiensi dan efektivitas.


Mengontrol Data

Terkadang, data bisa berjumlah sangat banyak dan hasilnya berbeda-beda sehingga sulit untuk dibandingkan. Untungnya, dengan bantuan sistem dan perangkat lunak mutakhir, manajer dapat melihat, mengelola, dan menganalisis data dengan lebih mudah dan terorganisir.


Menganalisis Persediaan

Inventaris akan dapat dengan lebih mudah dianalisis apabila perusahaan menggunakan perangkat lunak manajemen inventaris. Alat ini juga akan memudahkan manajer untuk mengategorikan produknya (analisis ABC).


Merancang Proses

Manajer operasional bekerja keras dalam membuat penelitian terbaik, perkiraan yang akurat, dan pengembangan yang tepat dari proses yang baik. Semua ini pada akhirnya akan berujung pada hasil yang bertahan lama. 


Menentukan Tujuan dan Memproyeksi Hasil 

Menetapkan tujuan memberikan arah dan motivasi kepada perusahaan dan karyawannya. Memprediksi hasil memberikan harapan sekaligus memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan persiapan dalam menghadapi hasil yang tidak sesuai ekspektasi. 

Forecasting membutuhkan data historis yang lengkap dan akurat. Biasanya ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Untungnya dengan perangkat lunak ERP, proyeksi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan sangat cepat.


Kolaborasi Antar-Departemen

Kolaborasi antara berbagai departemen diperlukan agar tim keuangan, penjualan, pemasaran, dan sumber daya manusia dapat bekerja bersama secara harmonis untuk perbaikan perusahaan. Sistem ERP memungkinkan kolaborasi antar-departemen dengan menyediakan informasi terpusat untuk seluruh departemen, membuat komunikasi menjadi lebih mudah dan transparan.


Tanggung Jawab Sosial

Bertanggung jawab atas lingkungan serta masyarakat yang terkena dampak langsung dari bisnis adalah masalah utama yang harus dijaga oleh perusahaan. Ini terutama berlaku untuk bisnis manufaktur yang sering menyebabkan masalah limbah.


Pengelolaan SDM

Mengelola karyawan sangat penting untuk kesuksesan bisnis karena mereka adalah tulang punggung banyak perusahaan. Tanpa orang-orang ini, aktivitas bisnis sehari-hari akan berhenti, dan perusahaan tidak akan dapat menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas.


Tips untuk Kesuksesan Manajemen Operasional 

Kesuksesan manajemen operasional tidak dapat dicapai tanpa peran seorang manajer operasional yang andal. Manajer operasional tidak hanya harus mahir mengelola, tetapi juga harus bisa menjadi pemimpin yang baik. Mereka harus dapat memberikan inspirasi dan menjadi contoh yang baik bagi karyawan. 

Karena manajer operasional bertanggung jawab untuk membuat perencanaan, proyeksi, dan menganalisis berbagai aspek yang berkaitan dengan produksi, maka mereka sangat bergantung pada keakuratan data. Dengan sistem ERP, manajer operasional dapat menghasilkan data akurat secara real-time yang terkait dengan persediaan, produksi, dan penjualan. Sistem ini juga memungkinkan integrasi antar-departemen sehingga karyawan dari divisi (dan bahkan lokasi) yang berbeda dapat saling berkolaborasi melalui sistem yang sama.


Sumber :

https://www.hashmicro.com/id/blog/manajemen-operasional/

The Bioeconomy is Much More Than a Circular Economy

The concepts of bioeconomy, circular economy and biomass cascading have similar targets, but neither is fully part of the other nor embedded...