Monday, November 30, 2020

Mencapai Sustainable Development Goals

Hanya 10 tahun lagi untuk mencapai Sustainable Development Goals tetapi pelaku usaha masih sibuk dengan tahap awal untuk berintegrasi dan berkembang

20 Januari 2020

Tinggal satu dekade lagi untuk melaksanakan Sustainable Development Goals yang diratifikasi pada 2015. Tindakan, perencanaan, dan target yang terintegrasi semuanya penting agar tindakan usaha dapat berkontribusi terhadap progres SDG nasional. 

Analisis PwC terhadap lebih dari 1.000 laporan yang diterbitkan oleh perusahaan yang terdaftar di bursa, swasta, dan sektor publik, menyoroti bahwa dengan sisa waktu sepuluh tahun untuk melaksanakan Sustainable Development Goals/SDG (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan), masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan jika pelaku usaha ingin memberikan kontribusi yang bermakna terhadap upaya nasional untuk mencapai SDG.

Penilaian tahunan PwC terhadap pelaporan publik tentang SDG menilai tingkat integrasi antara tujuan SDG dan kepemimpinan, strategi usaha, dan pelaporan, sebagai indikator kontribusi vital pelaku usaha terhadap pencapaian komitmen yang dinyatakan Pemerintah dalam sepuluh tahun ke depan. 

Hampir tiga per empat (72%) perusahaan yang dianalisis merujuk tujuan tersebut dalam pelaporan publik mereka, hanya lebih dari setengah perusahaan yang menyebut tujuan tersebut dalam laporan tahunan mereka. Hanya 1% dari keseluruhan sampel yang melaporkan upaya kuantitatif untuk menunjukkan progres mereka terhadap tujuan tersebut.

Sekarang sudah empat tahun sejak Tujuan Pembangunan Berkelanjutan diratifikasi secara bulat oleh semua 193 negara anggota PBB sebagai kerangka kerja universal untuk cara hidup dan operasi yang lebih berkelanjutan. Walaupun Pemerintah di seluruh dunia memiliki tanggung jawab utama untuk melaksanakan tujuan tersebut, mereka tidak dapat mencapainya tanpa dukungan dari pelaku usaha.

Meskipun terdapat kesadaran yang baik secara keseluruhan, progres terhadap SDG dapat dihambat dengan kurang spesifiknya target, pengukuran, dan integrasi bisnis yang lebih luas. Pelaporan progres terhadap SDG yang dibutuhkan untuk mencapai ambisi tersebut masih sangat minim, padahal tujuan tersebut menawarkan bahasa dan kerangka kerja bersama untuk membangun pandangan yang lebih transparan terhadap masalah-masalah, progres, dan skala perubahan yang dibutuhkan. Hanya 1% perusahaan yang dianalisis mengukur kinerja mereka terhadap target SDG secara spesifik.


Dari perusahaan-perusahaan yang dianalisis:

Satu dari lima pemimpin merujuk SDG dalam proyeksi mereka untuk tahun tersebut – menunjukkan bahwa tujuan tersebut masuk ke dalam agenda dewan.

Dari perusahaan yang merujuk SDG, 59% merujuk tujuan tersebut sebagai bagian dari laporan kinerja keberlanjutan mereka, sedangkan hanya lebih dari setengah (51%) menyebut tujuan tersebut di dalam laporan tahunan mereka.

14% menyebut target SDG secara spesifik: dari angka tersebut, 39% mengidentifikasi ambisi kualitatif, dan 20% ambisi kuantitatif.

Hanya 34% dari perusahaan yang menyebut SDG (25% dari semua perusahaan yang dianalisis), menyebutnya pada bagian pelaporan mereka yang membahas strategi bisnis.

Sebagian besar perusahaan mengidentifikasi tujuan Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi sebagai fokus mereka, tetapi tujuan yang berkaitan dengan sumber daya alam atau kesejahteraan, yang penting bagi keberlanjutan bisnis kurang ditekankan.

 

Louise Scott, PwC Global Sustainable Development Goals Leader, mengatakan

“Meskipun kesadaran cukup tinggi, tanpa pengukuran dan pelaporan yang terintegrasi, progres dan langkah kebijakan yang relevan tidak dapat diidentifikasi pada tingkat perincian yang diperlukan untuk sungguh-sungguh mendorong progres untuk mencapai SDG.”

“Perusahaan mulai memprioritaskan tujuan-tujuan yang mereka percaya relevan dengan SDG, tetapi kita jarang merembukkan bagaimana kita dapat melakukan pendekatan terhadap tujuan tersebut. Tujuan berkaitan dengan air, tanah, dan energi memiliki peluang dan risiko strategis untuk hampir setiap sektornya, tetapi tidak diidentifikasi secara luas sebagai pertimbangan pada strategi dan investasi bisnis masa depan.”

“Tujuannya praktis, yaitu kerangka kerja pengelolaan risiko dan peluang dari sudut pandang pelaku usaha. Walaupun perusahaan tidak perlu secara spesifik merujuk tujuan-tujuan untuk mengambil tindakan, kita seharusnya melakukan identifikasi masalah-masalah yang mendasari tujuan tersebut dan strategi untuk mengatasi masalah tersebut, dan sayangnya kita belum melakukan itu.”

Marina R. Tusin, PwC Indonesia Consulting Leader, menambahkan, “Para pemimpin bisnis perlu menanamkan SDG dalam cara mereka berpikir, merencanakan, dan menjalankan bisnis. Jadikan cara-cara tersebut bagian dari proses pengambilan keputusan. Benamkan ke dalam kehidupan sehari-hari organisasi - budaya, nilai-nilai, hubungan dan keterlibatan karyawan. Sambungkan tujuan perusahaan dengan nilai yang diciptakan oleh bisnis di seluruh bagian manusia, planet, dan ekonomi dan jelaskan bagaimana hal tersebut dapat berkontribusi pada target SDG tertentu.”


Sumber :

https://www.pwc.com/id/en/media-centre/press-release/2020/indonesian/hanya-10-tahun-lagi-untuk-mencapai-sustainable-development-goals.html

Wednesday, November 25, 2020

Tips Mengelola Manajemen Perusahaan

Mengelola Manajemen Perusahaan yang Berkualitas

Sebuah organisasi atau perusahaan membutuhkan sebuah sistem dan metode untuk mengatur jalannya operasional dan memastikan bahwa operasional berjalan dengan baik.  Manajemen lah yang menjadi metode untuk operasional tersebut dan tak terpisahkan dalam perusahaan. Ruang lingkup manajemen perusahaan mencakup pengelolaan, koordinasi, dan mengawasi segala operasional yang ada. Operasional perusahaan tak akan berjalan mulus tanpa manajemen yang bagus. 


Pengertian Manajemen 

Istilah manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu “management” yang berarti pengelolaan. Jika merujuk untuk penggunaan dalam organisasi dan perusahaan, manajemen adalah suatu proses untuk membuat rencana, mengarahkan dan koordinasi, mengendalikan, dan mengontrol segala sumber daya dalam perusahaan dan organisasi guna efisiensi dan efektifitas proses. 


Unsur-unsur Manajemen

Ada 6 unsur yang mempengaruhi keberhasilan suatu manajemen perusahaan.  Unsur-unsur ini saling terkoneksi dan tak terpisahkan satu dengan yang lain. Bila salah stau undur taktrecapai, maka unsur lainnya pun tak akan tercapai. Berikut ini unsur-unsur manajemen tersebut:


Manusia (human)

Kualitas manusia menentukan bagaimana bisnis berkembang. Maka itulah sumber daya manusia adalah unsur terpenting dalam manajemen. Tanpa sumber daya manusia, perusahaan, mustahil bagi perusahan untuk menentukan dan menyusun rencana terbaik dan mencapai rencananya.  Hal tersebut disebabkan manusia adalah pemegang kontrol terbesar atas unsur-unsur manajemen yang lain. 


Uang (money)

Uang adalah modal untuk mendirikan awal usaha dan berfungsi sebagai alat pengukur nilai. Kesuksesan perusahaan bisa dilihat dari jumlah uang yang didapat perusahaan. Uang dapat membantu perusahaan untuk menentukan keputusan bisnis berkaitan dengan berapa banyak uang untuk membeli mesin baru, penggajian karyawan, hingga seberapa banyak uang yang harus diperoleh agar perusahaan untung.


Bahan (materials)

Bahan terdiri dari bahan setengah jadi dan bahan jadi. Mutu bahan mempengaruhi produk output perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus  memastikan stabilitas  pasokan bahan baku ke perusahaan dan menggunakan bahan terbaik untuk menghasilkan produk yang memuaskan kebutuhan konsumen.


Mesin (machine)

Bahan yang baik tidak dapat diproses tanpa mesin yang baik. Proses produksi bisa terhambat ketika mesin perusahaan tak mumpuni untuk melakukan produksi. Mesin tak hanya terbatas pada mesin yang  menghasilkan produk barang, melainkan juga mesin pendukung operasional seperti printer, router, komputer, dan lainnya yang mendukung proses bisnis perusahaan. 


Metode (methods)

Metode yang tepat mampu menjalankan seluruh unsur manja,emen lebih efektif dan efisien. Disitulah perusahaan perlu menentukan metode terbaik untuk perusahaan seperti ranah industri atau business model perusahaan. Metode terbaik akan menghubungkan satu divisi dengan divisi lain sehingga perusahaan dan seluruh karyawan bisa bekerja untuk mencapai tujuan bersama.


Pasar (market)

Produk apapun akan sia-sia jika tak ada permintaan dari pasar yang cukup. Jika hal tersebut terjadi, kemungkinan proses produksi akan terhambat dan mengancam keberlangsungan perusahaan. Itulah sebabnya mengapa perusahaan melakukan pemasaran untuk menarik konsumen yang menjadi target pasar melalui bermacam cara seperti advertising online maupun offline. 


Fungsi Manajemen Perusahaan

Setelah memahami apa saja unsur manajemen dan bagaimana unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi perusahaan,selanjutnya mari mengulik fungsi manajemen dalam perusahaan. Dalam ilmu manajemen secara umum, manajemen memiliki fungsi perencanaan (planning), pengorganisirsan (organizing), pengendalian (controlling), dan pengarahan (directing). Fungsi umum ilmu manajemen tersebut mempengaruhi implementasi dan fungsi manajemen perusahaan. 


Rencana Kerja Perusahaan

Fungsi manajemen perusahaan yang paling umum adalah membuat rencana kerja perusahaan untuk periode bisnis tertentu. Pembuatan rencana dilakukan dengan matang berlandaskan kepada target, anggaran, prosedur, penggunaan unsur manajemen, dan deadline yang jelas. 


Menyusun Kegiatan Perusahaan

Manajemen memiliki fungsi  untuk menyusun kegiatan yang dilakukan berdasarkan rencana. Penyusunan kegiatan berjalan lebih efektif dan efisien dengan perencanaan yang kuat. Masing-masing komponen manajemen harus memiliki deskripsi yang jelas dan rinci sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.


Memimpin Pelaksanaan Program

Tugas memimpin pelaksanaan program ada pada manajer di setiap divisi. Tugas utama manajer adalah mengarahkan karyawan dalam divisi untuk bekerja sesuai dengan rencana. Adapun tugas lain dari seorang manajer adalah memastikan dan mengawasi bahwa kinerja karyawan dalam divisi yang dipimpinnya sudah sesuai.


Pengendalian dan Pengawasan 

Pengendalian dan pengawasan dalam perusahaan  dilakukan untuk mengukur progres implementasi rencana, evaluasi rutin, dan menemukan masalah atau hambatan, dan menentukan solusi yang terbaik. Sering kali perusahaan dihadapkan dengan berbagai masalah seperti penentuan job desk yang kurang jelas, penyimpanan data perusahaan yang berantakan, dan sebagainya. Perusahaan dituntut untuk menemukan solusi terbaik untuk menjaga kelangsungan bisnis.


Sumber :

https://www.linovhr.com/mengelola-manajemen-perusahaan/

Friday, November 20, 2020

Kenapa Harus Kaizen?

INI 7 KEUNTUNGANNYA UNTUK PERUSAHAAN & KARYAWAN

“Kaizen berarti perbaikan. Selain itu, (Kaizen) berarti peningkatan berkelanjutan dalam kehidupan pribadi, kehidupan rumah tangga, kehidupan sosial, dan kehidupan kerja. Ketika diterapkan di tempat kerja, Kaizen berarti peningkatan berkelanjutan yang melibatkan semua orang—baik manajer maupun staf.” — Masaaki Imai, Pendiri Kaizen Institute

Kaizen adalah filosofi Jepang, yang jika diterapkan pada perusahaan dipercaya akan membawa perubahan konstan untuk meningkatkan produktivitas. Ini adalah sebuah pemikiran yang menegaskan bahwa perubahan adalah satu-satunya cara untuk maju.

Kaizen menekankan pada peningkatan produktivitas dengan menghilangkan muri atau kerja keras yang tidak perlu. Dalam Bahasa Inggris, istilah tersebut sebenarnya diartikan menjadi “perubahan menjadi lebih baik.”

Motto Kaizen adalah “menjaga dan memotivasi sumber daya perusahaan sebisa mungkin, untuk mendorong mereka agar terus berpartisipasi dalam kegiatan kaizen.”Untuk mencapai penyelesaian proses yang sukses dengan menggunakan Kaizen, perusahaan memang membutuhkan partisipasi dari manajemen tingkat atas hingga karyawan tingkat dasar.


Lalu apa bedanya dengan Kaizen Event?

Kaizen Event adalah sebuah proyek improvement tunggal yang dilakukan pada satu waktu. Ini adalah inisiatif jangka pendek yang terkoordinasi dan dirancang untuk mewujudkan beberapa jenis perbaikan selama periode waktu tertentu.

Ada banyak cara yang berbeda untuk Kaizen Event dapat berlangsung tergantung pada jenis perusahaan, sistem apa yang digunakan, dan masih banyak lagi. Satu hal penting yang perlu diingat tentang Kaizen Event adalah bahwa proyek tersebut tidak boleh dipandang sebagai upaya yang berkelanjutan.

Tapi sebelum menggunakan Kaizen Event untuk menghilangkan pemborosan dan meningkatkan produktivitas, Anda perlu tahu semua manfaat dari Kaizen secara umum.


1) Peningkatan Produktivitas

Salah satu manfaat Kaizen terbesar adalah peningkatan produktivitas di pabrik, kantor dan fasilitas perusahaan. Ketika diterapkan dengan benar, Anda akan mengidentifikasi area di mana ada waste, dan kemudian mencari cara untuk memperbaikinya.

Menghilangkan segala jenis waste akan meningkatkan produktivitas. Walaupun Kaizen tidak menghasilkan peningkatan dramatis dalam semalam, inisiatif ini memang memfasilitasi lingkungan kerja untuk memudahkan improvement yang berkelanjutan.

Seiring waktu, Anda akan menemukan bahwa fasilitas Anda beroperasi jauh lebih produktif daripada sebelumnya. Salah satu manfaat terbesar Kaizen adalah bahwa bahkan setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah proyek peningkatan produktivitas, Anda masih akan mencari dan menemukan cara baru untuk meningkatkan produktivitas lebih banyak lagi.


2) Pengurangan biaya

Selain meningkatkan kualitas produk yang dibuat dan produktivitas pabrik/fasilitas secara umum, Kaizen dapat membantu mengurangi biaya (cost reduction). Waste menimbulkan biaya yang tak sedikit. Karenanya, jika dihilangkan, perusahaan akan menghemat biaya.

Apakah penghematan berupa hard cost saving ataupun soft cost saving, perusahaan akan mendapat manfaat melalui penghematan jangka panjang.

Setiap kali menerapkan strategi Kaizen, Anda bisa menyusun prosedur untuk mengetahui bagaimana biaya dievaluasi dan diukur. Hal in akan memudahkan Anda untuk mengetahui dengan pasti berapa banyak uang yang dihemat. Semua itu adalah hasil perubahan yang dilakukan dengan strategi Kaizen.


3) Komunikasi yang Lebih Baik

Keuntungan yang didapatkan pabrik/fasilitas yang menerapkan Kaizen adalah karyawan yang bisa berkomunikasi lebih baik. Karyawan merasa diberdayakan untuk berkomunikasi dengan manajemen. Manajemen akan berinteraksi dengan karyawan untuk menerapkan perubahan. Sederhananya, strategi Kaizen yang efektif dapat membantu membentuk komunikasi yang lebih baik di setiap lini.

Walaupun peningkatan komunikasi bukan salah satu manfaat Kaizen yang dikira bisa didapat, hal itu sebenarnya salah satu yang paling penting. Komunikasi sangat penting untuk semua jenis pabrik/fasilitas. Ketika menggunakan strategi Kaizen, Anda akan menemukan bahwa komunikasi makin baik, dan proses kerja pun makin lancar.


4) Peningkatan Moral Karyawan

Tak banyak perusahaan yang mengira bahwa karyawan akan merasa lebih senang ketika Kaisen dijalankan. Namun faktanya adalah, karena Kaizen melibatkan karyawan di semua tingkatan. Karena itulah, karyawan bisa lebih banyak berkontribusi untuk keberhasilannya. Ketika karyawan sadar bahwa ide dan saran mereka ditanggapi dengan serius—dan diterapkan di pabrik/fasilitas—moral mereka meningkat secara signifikan.

Karyawan yang lebih bahagia dengan lingkungan kerja akan lebih produktif. Mereka tak mudah resign dan mau berupaya sebaik mungkin untuk perusahaan. Mempertahankan karyawan yang terlibat dengan perbaikan dan pengarahan fasilitas adalah hal yang bagus. Itu tidak hanya membuat mereka bahagia, tetapi juga mendorong mereka untuk membantu mengidentifikasi peluang perbaikan di masa depan.


5) Pemecahan Masalah Segera

Menemukan dan menghadapi masalah membantu dalam menyelesaikannya lebih cepat. Kaizen adalah solusi bagus untuk menemukan untuk memecahkan masalah. Pemecahan masalah langsung mengurangi waktu tunggu, dan mengembalikan proses produksi kepada jalur yang benar. Seringkali, solusi Kaizen Event yang sifatnya sementara memberi pengaruh besar mewujudkan perbaikan permanen dalam proses.


6) Peningkatan Kualitas

Anda dapat menemukan cara untuk meningkatkan kualitas fasilitas/pabrik Anda. Ini bisa berupa peningkatan kualitas keseluruhan produk yang Anda buat, atau peningkatan kualitas mesin yang Anda gunakan. Menemukan peluang peningkatan kualitas adalah bagian alami dari strategi Kaizen. Hal ini dapat membantu memberi manfaat bagi fasilitas/pabrik Anda secara dramatis.

Ketika masalah terpecahkan, kerja tim dibangun kembali dan sumber daya digunakan seefisien mungkin. Jika sudah demikian, kualitas produksi akan jadi lebih baik. Dengan proses baru yang tercipta, pekerjaan menjadi jauh lebih efisien. Manajemen waktu pun bisa ikut membaik.


7) Pemanfaatan Sumber Daya yang Optimal

Karena sumber daya digunakan dengan efisien, mereka dapat digunakan untuk tujuan yang diperlukan. Penerapan Kaizen akan memperbaiki proses produksi dan secara otomatis, sumber daya digunakan secara bijak. Kaizen membantu pabrik/fasilitas untuk memenuhi tuntutan besar dengan sumber daya terbatas, dengan memprioritaskan kebutuhan.


Sumber :

https://pqm.co.id/kenapa-harus-kaizen-ini-7-keuntungannya-untuk-perusahaan-karyawan/

Sumber foto :

https://id.pinterest.com/pin/643451865488517265/

Sunday, November 15, 2020

Prinsip-Prinsip Warehousing

Oleh: Dr. Zaroni, CISCP.

Gudang (warehouse) merupakan komponen penting dari rantai pasokan modern. Rantai pasokan melibatkan kegiatan dalam berbagai tahap: sourcing, produksi, dan distribusi barang, dari penanganan bahan baku dan barang dalam proses hingga produk jadi.

Warehouse dapat digambarkan sebagai bagian dari suatu sistem logistik sebuah perusahaan yang berfungsi untuk menyimpan produk dan menyediakan informasi mengenai status serta kondisi material/persediaan yang disimpan di gudang, sehingga informasi tersebut selalu up-to-date dan mudah diakses oleh siapa pun yang berkepentingan.

Warehouse merupakan bagian integral dari rantai pasokan. Tren tantangan dalam rantai pasokan, seperti peningkatan volatilitas pasar, dan kebutuhan untuk memperpendek lead time pelanggan, semua berdampak pada peran yang diharapkan dari adanya gudang.


Sasaran pengelolaan warehouse:

  • Speed. Kecepatan penyampaian ke pasar dan memenuhi perubahan permintaan, menjadi isu penting yang digunakan manajemen sebagai strategi dalam bersaing.
  • Efficiency. Efisiensi rantai pasok diukur dan diperbaiki secara terus-menerus oleh tim continuous improvement dari berbagai unit.
  • Effectiveness. Efektivitas yang memungkinkan pelanggan atau pengguna mendapatkan produk perusahaan dengan mudah.
  • Reliability. Keandalan informasi, komunikasi, dan eksekusi agar semua fungsi bekerja dengan baik.


Jenis warehouse dalam rantai pasokan sangat bervariasi, tergantung dari perannya dalam rantai pasokan (Rushton, 2010):

  • berdasarkan tahap dalam rantai pasokan, dikenal warehouse untuk penyimpanan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi;
  • berdasarkan wilayah geografis: misalnya, regional warehouse untuk melayani seluruh dunia atau beberapa negara, warehouse nasional untuk melayani daerah-daerah di seluruh wilayah satu negara, atau warehouse lokal untuk melayani wilayah tertentu;
  • berdasarkan jenis produk: misalnya, warehouse untuk penyimpanan suku cadang, gudang perakitan (misalnya untuk perakitan mobil), makanan beku, makanan yang mudak rusah (perishable), dan barang berbahaya;
  • berdasarkan fungsi: misalnya, warehouse untuk penyimpanan persediaan, warehouse untuk sortasi (misalnya sebagai ‘hub’ dari warehouse pengolahan kirimanpos);
  • berdasarkan kepemilikan: warehouse yang dikelola sendiri milik pengguna (misalnya produsen atau pengecer) atau warehouse yang dikelola perusahaan penyedia jasa logistik (third-party logistics);
  • berdasarkan penggunaan perusahaan: misalnya, warehouse khusus untuk satu perusahaan (dedicated warehouse), atau warehouse yang digunakan bersama (share-warehouse);
  • berdasarkan luas: warehouse dengan luas mulai dari 100 meter persegi atau kurang dan warehouse dengan luas lebih dari 100.000 meter persegi;
  • berdasarkan tinggi: mulai dari warehouse sekitar 3 meter hingga warehouse “high-bay” dengan tinggi lebih dari 45 meter;
  • berdasarkan alat yang digunakan: dari warehouse yang mengoperasikan secara manual  atau warehouse dengan operasi otomatis.


Tujuan utama dari warehouse adalah untuk memfasilitasi pergerakan barang melalui rantai pasokan ke konsumen akhir. Ada banyak teknik yang digunakan untuk mengurangi kebutuhan untuk mengadakan persediaan, seperti sistem manufaktur fleksibel, visibilitas rantai pasokan dan pengiriman ekspres, just-in-time (JIT ), efficient consumer response (ECR) and collaborative planning, forecasting and replenishment (CPFR).


Dalam konteks rantai pasok, warehouse memiliki fungsi sebagai:

  • Titik penyimpanan persediaan (inventory holding point).
  • Pusat konsolidasi (consolidation center).
  • Pusat cross-dock.
  • Pusat pemilahan (sortation center).
  • Fasilitas perakitan (assembly facility).
  • Titik penerusan kiriman barang (trans-shipment point).
  • Pusat pengembalian barang (returned goods center).


Karena warehouse beroperasi sebagai komponen integral dari rantai pasokan, konteks strategi bisnis yang lebih luas harus dipertimbangkan ketika membuat keputusan penting tentang fasilitas warehouse ini. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan meliputi:

  • Tren pasar/industri. Beberapa industri mengalami perkembangan dan perubahan yang sangat signfikan, terutama dipicu oleh perkembangan teknologi.  Hal ini berdampak pada kebutuhan desain warehouse, baik dari sisi teknologi warehouse, jenis warehouse, tata letak, dan lokasi warehouse, sesuai dengan kebutuhan pasar dan tren industri.
  • Tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan akan menentukan pilihan desain warehouse.  Tujuan perusahaan yang berbeda akan berdampak pada kebijakan pengelolaan warehouse.  Tujuan perusahaan akan menentukan positioning perusahaan, value proposition yang ditawarkan, dan strategi pemasaran yang diimplementasikan.  Semuanya akan berdampak pada pilihan desain dan kebijakan pengelolaan warehouse.
  • Rencana bisnis. Rencana bisnis perusahaan berisi proyeksi target market, potensi penjualan, dan pengembangan service point perusahaan, yang berdampak pada keputusan pengembangan warehouse dan sistem distribusi yang akan dijalankan.
  • Strategi rantai pasokan. Setiap pilihan desan dan kebijakan warehouse ditentukan oleh strategi rantai pasokan perusahaan.  Strategi rantai pasokan akan berdampak pada jumlah, lokasi, sistem, teknologi, dan tata letak warehouse, sebagai bagian dari sistem rantai pasok perusahaan.
  • Tingkat layanan pelanggan. Tingkat layanan pelanggan menentukan responsitivitas perusahaan dalam melayani pelanggan, termasuk respon dalam kecepatan pemenuhan persediaan sesuai dengan kebijakan dan sistem warehouse yang dioperasikan.
  • Faktor eksternal. Faktor ekternal yang berpengaruh terhadap desain dan kebijakan warehouse, antara lain: regulasi di bidang konstruksi bangunan, kesehatan dan keselamatan, lingkungan, manual handling, jam kerja, pencegahan kebakaran, kemasan, keamanan makanan, dan sebagainya.


Keputusan manajemen tentang perencanaan warehouse mencakup antara lain:

  • Berapa banyak warehouse yang harus tersedia?
  • Di mana seharusnya warehouse ditempatkan?
  • Berapa banyak persediaan yang harus diisi pada setiap warehouse?
  • Pelanggan yang mana yang harus dilayani oleh setiap warehouse?
  • Bagaimana seharusnya pesanan pelanggan dari warehouse?
  • Bagaimana seharusnya pesanan warehouse dari pemasok?
  • Seberapa sering pengiriman yang harus dibuat untuk setiap pelanggan?
  • Bagaimana seharusnya tingkat pelayanan diberikan?
  • Metode transportasi seperti apa yang seharusnya digunakan?

 

Operasi gudang

Setiap gudang harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari rantai pasokan.  Namun demikian, ada operasi tertentu yang umum untuk kebanyakan gudang.


Fungsi-fungsi ini adalah sebagai berikut (Rushton, 2010):

  • Penerimaan (receiving). Aktivitas ini biasanya melibatkan pembongkaran barang dari kendaraan transportasi yang masuk, pemeriksaan terhadap pesanan pembelian, dan mencatat barang yang masuk ke dalam sistem komputer. Pemeriksaan kualitas barang dapat dilakukan sebagai bagian dari kegiatan ini. Dari sini, barang tersebut kemudian ditempatkan (put–away) di gudang.
  • Penyimpanan cadangan (reserve storage). Barang biasanya dibawa ke area penyimpanan cadangan, yang merupakan pengguna ruang terbesar di gudang. Area ini memiliki sebagian besar persediaan di lokasi gudang yang dapat diidentifikasi. Bila diperlukan, barang yang diambil dari penyimpanan cadangan secara langsung ke pengiriman (jika, misalnya, palet penuh diperlukan oleh pelanggan) atau untuk mengisi lokasi pengambilan barang.
  • Perintah pengambilan barang (order picking). Ketika order diterima dari pelanggan, barang harus diambil dari gudang dalam jumlah dan waktu yang tepat untuk memenuhi tingkat layanan yang dibutuhkan. Order picking dapat berisi sejumlah lini order, setiap lini order memerlukan sejumlah spesifik lini produk individu. Jika lini order untuk unit beban penuh (full unit load), misalnya pallet,  maka perintah ini dapat diambil langsung dari tempat penyimpanan cadangan.  Namun, jika lini order kurang dari beban unit penuh (less than a unit load), misalnya sejumlah case atau item, maka barang biasanya akan diambil dari lokasi pengambilan.  Jika hanya sejumlah kecil produk disimpan di gudang, maka cadangan dan pengambilan barang dapat dikombinasikan, dan barang-barang diambil dari lokasi konsolidasi ini. Picking merupakan operasi gudang utama, baik dari segi biaya dan layanan, sebagai proporsi yang signifikan dari biaya gudang biasanya diperlukan untuk fungsi ini untuk mencapai tingkat akurasi pesanan yang tinggi.
  • Sortasi (sortation). Untuk ukuran kecil, kadang-kadang lebih tepat pesanan bersama-sama dalam satu jumlah (batch) dan memperlakukan mereka sebagai satu perintah untuk tujuan pengambilan. Dalam hal ini, batch yang telah diambil harus dipilah ke perintah pengambilan barang secara individu sebelum pengiriman.
  • Penyusunan dan layanan nilai tambah (collation & value-added). Barang harus disusun menjadi pesanan pelanggan lengkap yang siap untuk pengiriman. Kecuali barang diambil langsung ke pengiriman kontainer, mereka akan dirakit atau dikemas bersama.
  • Menyusun dan pengiriman (marshalling & dispatch). Barang yang disusun bersama untuk dimuat ke kendaraan dan selanjutnya mengirimkan ke ‘simpul’ berikutnya dalam rantai pasokan.

 

Biaya

Pergudangan biasanya menyumbang sekitar 20 sampai 30 persen dari biaya logistik.  Perincian biaya gudang bervariasi dengan sifat operasi, sebagai berikut:

  • Staf – 45 sampai 50 persen;
  • Bangunan – 25 persen, termasuk sewa atau penyusutan bangunan;
  • Jasa bangunan – 15 persen, termasuk cahaya, listrik, pemeliharaan gedung, asuransi, dan tarif;
  • Peralatan – 10 sampai 15 persen, termasuk sewa atau penyusutan, pemeliharaan peralatan dan biaya operasional;
  • Teknologi informasi – 5 sampai 10 persen, termasuk sistem dan data terminal.


Untuk gudang otomatis, angka peralatan biasanya akan jauh lebih tinggi, meskipun perlu dicatat bahwa sebagian besar gudang otomatis masih memiliki operasi manual untuk kegiatan seperti pengambilan case dan pengepakan.


Unit beban

Kebanyakan rantai pasokan disusun berdasarkan konsep satuan beban, dimana barang yang diangkut, disimpan dan ditangani dalam modul standar. Pada tingkat yang berbeda, misalnya dengan barang-barang yang ditempatkan dalam karton, yang ditempatkan pada palet, pada gilirannya dapat dimuat dalam kontainer ISO untuk pengiriman ekspor.


Penggunaan beban unit tersebut memungkinkan transportasi, penyimpanan dan penanganan sistem yang akan dirancang di sekitar modul dimensi umum. Dalam pergudangan, beberapa satuan beban yang paling sering digunakan adalah sebagai berikut (Rushton, 2010):


Palet.

Palet merupakan bentuk paling umum dari unit muatan yang tersimpan di gudang. Pada dasarnya, palet mengangkat platform datar, di mana barang dapat ditempatkan, dan truk garpu dapat dimasukkan untuk mengangkat dan memindahkan mereka.

Entri untuk garpu bisa di keempat sisinya, yang dikenal sebagai entri palet empat arah, atau hanya pada dua sisi, yang dikenal sebagai dua arah masuk palet.

Sebagian besar palet terbuat dari kayu, meskipun beberapa terbuat dari plastik atau fibreboard.

Ada berbagai ukuran standar palet untuk digunakan dalam industri yang berbeda. Variasi ini dapat menyebabkan masalah baik dari segi angkutan internasional dan dalam desain rak peralatan. Di benua Eropa jenis yang paling umum adalah Europallet (1.200 milimeter dengan 800 milimeter), sedangkan di Inggris ukuran standar sedikit lebih besar (1.200 milimeter dengan 1.000 milimeter), ukurannya sama dengan yang di Amerika Serikat (48 inci dengan 40 inci).


Cage dan kotak palet.

Ini digunakan untuk isi barang yang mungkin jatuh dari palet standar. Cage dan kotak palet memiliki sisi yang padat atau jala sisi yang dapat dibangun, misalnya, baja atau plastik. Mereka dapat di-pick-up oleh truk fork-lift dan sering dapat ditumpuk di atas satu sama lain.


Roll-cages. 

Biasanya terbuat dari baja dan sering terdiri jala bawah, sisi dan rak. Roda dipasang ke setiap sudut sehingga roll-cages dapat didorong. Garpu dapat dimasukkan di bawah dasar, sehingga roll-cages dapat dipindahkan dengan truk palet. Umumnya roll-cages digunakan dalam distribusi ritel untuk pengiriman ke toko-toko.


Tote bins. 

Tote bins plastik digunakan di banyak gudang untuk penyimpanan dan penanganan bagian-bagian kecil. Ukuran tote bins bervariasi: panjang 600 milimeter, lebar 400 mm, dan tinggi 300 mm. Tote bins terbuka di bagian atas atau memiliki tutup closable, dan dapat menyimpan sejumlah item atau kotak di dalamnya.

Ini terdiri dari basis dilengkapi dengan roda, di mana nampan plastik dan tote bins dapat ditumpuk. Dolly sering digunakan dalam distribusi ritel.


Kontainer besar intermediate (IBCs). 

Ini biasanya digunakan untuk menyimpan dan memindahkan cairan dan produk partikulat padat dalam unit yang banyak sekitar satu atau dua ton. IBCs menawarkan alternatif untuk penanganan massal untuk produk tersebut. Tergantung pada karakteristik IBCs, IBCS dapat diangkat oleh truk fork-lift, baik dari bawah atau dari tali di atas. Beberapa dapat ditumpuk dalam blok, satu di atas yang lain.


Sumber :

https://supplychainindonesia.com/prinsip-prinsip-warehousing/

Sumber foto :

https://supplyplusgbl.com/warehousing-storage/

Monday, November 9, 2020

Membuat Business Plan

Cara Mudah Membuat Business Plan Sebelum Memulai Bisnis

Ketika Anda serius untuk membuka bisnis, Anda diwajibkan untuk membuat perencanaan-perencanaan terlebih dahulu agar tujuan bisnis Anda bisa tercapai. Perencanaan bisnis juga berguna untuk membantu Anda dan tim tetap fokus.

Perencanaan ini sebaiknya Anda tuangkan dalam sebuah tulisan yang tersusun rapi dan mudah dibaca setiap saat. Perencanaan ini biasa disebut dengan Bussiness Plan.

Selain berguna untuk menjabarkan visi misi perusahaan Anda menjadi goal atau tujuan kecil-kecil dan menjaga Anda agar tetap fokus, Bussiness Plan juga berguna untuk mencari investor sebagai pemodal Anda loh. Jika Bussiness Plan Anda menarik, realistis, dan menguntungkan, maka Anda bisa dengan mudah mengajak orang lain untuk menjadi investor Anda.

Bagaimana sih cara gampang membuat Bussiness Plan? 

Sebenarnya Bussiness Plan itu tidak seribet yang dibayangkan orang-orang. Bussiness Plan sebenarnya hanya terdiri dari beberapa poin-poin penting yang bisa Anda modifikasi sesuai dengan bisnis Anda.

Tapi pada dasarnya, untuk menyusun sebuah Bussiness Plan yang baik, Anda harus mencantumkan elemen berikut ini :


1) NAMA BISNIS ANDA

Hal pertama yang harus Anda cantumkan tentu saja nama bisnis Anda. Anda juga bisa menceritakan sedikit tentang bisnis Anda, latar belakang bisnis Anda, atau hal apa saja yang bisa menjelaskan tentang bisnis Anda. Singkat saja tidak usah panjang-panjang.

Contoh : Anda memiliki bisnis Baju Batik Modern yang Anda beri nama “Rukmi Batik”. Anda jelaskan apa itu Rukmi Batik, hal apa yang melatar belakangi Anda dalam mendirikan bisnis Rukmi Batik, di mana lokasi usaha Anda, dan seberapa besar bisnis Anda. Anda juga bisa menjelaskan pencapaian-pencapaian yang telah diraih oleh bisnis Anda jika ada.


2) TUJUAN (VISI & MISI) PERUSAHAAN ANDA

Setiap perusahaan atau bisnis pasti memiliki tujuan. Anda tulis secara spesifik visi dan misi bisnis Anda di sini. Anda bisa juga memulainya dengan menulis visi bisnis Anda.

Visi adalah tujuan besar atau tujuan utama yang ingin Anda raih lewat bisnis Anda. Misi adalah tujuan-tujuan lebih kecil yang bertujuan untuk mencapai visi bisnis Anda.

Misalnya :

Visi Rukmi Batik : Membuat batik di Indonesia menjadi baju kegemaran masyarakat di Indonesia dan di luar negeri.


Misi :

1. Memasarkan produk baju batik ke seluruh wilayah IndonesiaMemasarkan produk baju batik ke luar negeri dalam bentuk ekspor

2. Membuat varian baju batik mulai dari anak kecil hingga dewasa agar bisa dinikmati oleh segala jenis kalangan.


3) ANALISA PRODUK/JASA DALAM BISNIS ANDA

Di sini Anda harus menjelaskan secara detail tentang produk atau jasa yang Anda jual. Jelaskan juga kapasitas produksi Anda dalam sebulan seberapa banyak, dan bagaimana strategi yang akan Anda lakukan untuk memenuhi target produksi Anda. Jangan lupa juga untuk menjelaskan kelebihan produk Anda yang tidak dimiliki oleh pesaing lain.

Misalnya : Rukmi Batik memiliki produk baju batik yang terdiri dari baju pria dan wanita, serta ukuran mulai dari anak kecil hingga dewasa. Selain itu Rukmi Batik juga menyediakan berbagai jenis baju untuk berbagai keperluan, mulai dari casual, formal, hingga gaun untuk pesta.

Untuk target produksinya sendiri, Rukmi Batik mampu memproduksi hingga 500 baju dalam sebulan. Rukmi Batik memberdayakan penjahit-penjahit lokal dan para pengrajin batik yang berada di dekat lokasi usaha untuk memproduksi baju batik sesuai target. Dsb (bisa Anda modifikasi sesuai jenis bisnis Anda, dan bisa jadi juga penjabarannya lebih panjang daripada contoh).


4) TARGET MARKET BISNIS ANDA

Di bagian ini Anda harus menjelaskan secara spesifik target market Anda seperti apa. Anda jelaskan berapa umur target market yang akan Anda tembak, mereka berasala dari wilayah mana,  daya belinya seberapa besar, hingga bagaimana kehidupan sehari-hari mereka.

Jika customer Anda kebanyakan berada di pusat perbelanjaan, Anda jelaskan pusat perbelanjaan yang seperti apa. Jika customer Anda berasal dari internet, jelaskan secara rinci berapa jumlahnya dan bagaimana kebiasaan mereka dalam menggunakan internet.

Jangan lupa juga, Anda harus mampu menganalisa dan memprediksi perkembangan pangsa pasar Anda. Jika pangsa pasar Anda terus meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun, maka bisnis Anda adalah bisnis yang sangat potensial dan mampu menarik perhatian investor untuk memberikan modal.

Dari analisa target market ini nantinya Anda bisa mengambil keputusan untuk strategi marketing yang akan Anda gunakan.


5) STRATEGI PEMASARAN YANG AKAN ANDA GUNAKAN

Setelah Anda membuat analisa target market, Anda bisa mengambil keputusan bagaimana strategi marketing yang akan Anda buat untuk memasarkan produk Anda.

Misalnya dari analisa target market di atas, Anda menemukan data bahwa market potensial Rukmi Batik ada di Instagram, maka selanjutnya Anda harus membuka toko online di Instagram dan memasarkan produk Anda di sana setiap hari.

Di bagian ini juga Anda harus menjelaskan bagaimana strategi promosi yang bisa Anda gunakan untuk memikat konsumen dan mengalahkan pesaing Anda. Misalnya dengan promo double diskon, giveaway, special member, dan sebagainya.


6) ANALISA KEUANGAN

Nah, ini adalah bagian terpenting dalam Bussiness Plan. Jika di bagian ini Anda sudah salah, maka ke depannya bisnis Anda akan semakin salah. Karena itu pastikan Anda teliti dan realistis dalam menyusun analisa keuangan.

Dalam analisa keuangan ini nantinya Anda akan menulis berapa saja biaya (modal) yang Anda butuhkan untuk memulai bisnis Anda, yang mencakup :

  • Biaya produksi
  • Biaya marketing
  • Biaya sewa tempat untuk usaha (bila ada)
  • Pengadaan alat untuk usaha (termasuk alat produksi, komputer, dan alat tulis kantor jika ada)
  • Biaya transportasi
  • Gaji tim (termasuk gaji Anda sebagai direktur dan gaji karyawan-karyawan Anda)

Setelah Anda menemukan total biaya yang harus Anda keluarkan untuk memulai bisnis Anda, selanjutnya tugas Anda adalah menghitung BEP (Break Event Point). Break Event Point ini berguna untuk menentukan kapan bisnis Anda akan balik modal / impas (total penjualan sudah mampu menutup total biaya start up atau modal).

Setelah bisnis Anda mencapai BEP, bulan-bulan selanjutnya bisnis Anda tinggal menghasilkan keuntungan. Biasanya, semakin cepat BEP Anda raih, semakin tertarik investor dalam menanamkan modalnya.


Berikut ini adalah contoh bagaimana menghitung BEP :

  • Total modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis Rumi Batik = Rp 50.000.000
  • Dalam sebulan ditargetkan Rukmi Batik mampu menjual 250 pcs baju batik
  • Harga rata-rata baju di Rukmi Batik = Rp 100.000

Dari perhitungan di atas dapat kita lihat bahwa Rukmi Batik akan mencapai BEP dalam waktu 2 bulan. Berarti hanya dalam 2 bulan, Rukmi Batik sudah balik modal. Di bulan ke-3 dan seterusnya sudah bisa mendapatkan profit.


7) PROYEKSI OMSET DAN PROFIT

Setelah Anda membuat analisa perhitungan total modal dan BEP, tugas selanjutnya bagi Anda adalah membuat proyeksi omset dan profit untuk bulan-bulan berikutnya. Cara membuat proyeksi omset dan profit :

  • Anda tentukan target produksi untuk bulan-bulan berikutnya setelah BEP
  • Anda hitung biaya operasional yang diperlukan untuk produksi dalam sebulan
  • Anda buat jumlah target penjualan setiap bulan
  • Dari sini Anda bisa menghitung omset setiap bulan

Setelah itu kurangi jumlah omset dengan biaya operasional (termasuk biaya produksi, gaji karyawan setiap bulan, tagihan lisrik air,  dan biaya marketing) agar Anda bisa menentukan profit yang dihasilkan berapa.


Berikut ini contoh proyeksi omset dan profit untuk Rukmi Batik :

Dari data di atas, Anda juga bisa menentukan proyeksi prosentase keuntungan yang yang bisa Anda hasilkan dalam 5 bulan bisnis Anda.

Agar profit naik terus, Anda bisa mencapainya dengan menaikkan jumlah produksi setiap bulan. Otomatis biaya produksi dan biaya marketing akan naik. Tapi selama profit Anda terus bertambah, Anda bisa terus menambah kapasitas produksi.

Jika profit Anda berkurang padahal kapasitas produksi sudah ditambah, itu artinya market Anda sudah mentok. Anda bisa turunkan ke kapasitas produksi semula. Yang penting profit Anda banyak.

Jika Anda bersikeras ingin menambah profit, Anda bisa lakukan dengan membuat diferensiasi produk (produk baru) yang memiliki target market berbeda.

Bisnis plan tidak hanya berguna untuk menuntun Anda dalam menjalankan bisnis Anda. Tapi bisnis plan juga berguna untuk menarik investor. Melalui business plan Anda dapat mengkalkulasi jumlah profit yang bisa dihasilkan oleh bisnis Anda. Profit ini nantinya bisa Anda bagi dua dengan pihak investor yang memodali Anda. Besarnya pembagian profit berbeda-beda sesuai kesepakatan Anda dengan investor.


Sumber :

https://www.alona.co.id/bisnis/cara-mudah-membuat-business-plan-sebelum-memulai-bisnis/

Sumber foto :

https://www.cermati.com/artikel/cara-membuat-bisnis-plan-dan-kegunaannya

Thursday, November 5, 2020

Startup Anti-Gagal Ala Insider

Ini Tips Startup Anti-Gagal Ala Insider


Meski belakangan marak bermunculan perusahaan rintisan atau startup, tidak jarang dari mereka berakhir pada kegagalan. Riset yang dilakukan Thomas R. Eisenmann, profesor dari Harvard Business School, menyatakan bahwa bisnis rintisan atau startup kebanyakan (90%) berujung pada kegagalan.

Figur serupa juga ditunjukan CB Insight yang menganalisis 101 bisnis/startup. Penyebabnya, banyak pelaku bisnis membuat produk yang salah atau dengan kata lain tidak ada kebutuhan pasar untuk produk yang diciptakan startup tersebut. Penyebab lain, tidak memiliki komposisi tim yang tepat atau strategi harga yang tidak bisa bersaing.

Aditya Sjahrandra, Shareholder & Growth Consultant Insider, startup penyedia platform manajemen pertumbuhan, menyatakan bahwa pemilik startup perlu menghindari 4 hal berikut agar bisa sukses. 

  1. Hindari membuat produk yang tidak memberi solusi apapun. 
  2. Jangan terlalu fokus pada pertumbuhan ketimbang retensi 
  3. Jangan sampai terjadi adopsi produk yang buruk
  4. Jangan sampai memiliki manajemen yang buruk.

Ia mencontohkan, Insider yang bermula pada 2012 lalu dari sebuah ruang kerja kecil di Istambul dan digarap oleh enam orang kini bisa memiliki lebih dari 450 orang dan dipercaya menjadi partner perusahaan besar seperti Telkomsel, Garuda Indonesia, Astra International, Tokopedia, dan sebagainya. 

"Karena menghindari empat hal tersebut, kami alhamdullillah mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan rata-rata sebesar 200 persen per tahun," kata Aditya.

Aditya menambahkan, ada 6 strategi yang bisa diterapkan pemilik startup agar bisnisnya tidak gagal. 

Pertama, ciptakan kategori baru di pasar. Ambil contoh Elvis Presley yang menciptakan genre music baru rock n roll atau Muhammad Ali yang meciptakan pertunjukan tinju baru showman box. Contoh lain adalah Salesforce yang menciptakan kategori pasar CRM cloud atau Facebook yang menciptakan kategori sosial media face tag.

Perusahaan-perusahaan tersebut menciptakan kategori baru di pasar yang sampai hari ini terus diikuti pengguna. Insider pun sama, menciptakan kategori baru di pasar point solution yang selama ini didominasi perusahaan besar seperti Oracle dan sebagainya, yang dinamai Growth Management Platform.

Strategi kedua, membangun relasi yang kuat dengan technology partner. Setiap perusahaan penyedia SaaS atau pun jasa B2C harus belajar dari kasus search engine Yahoo yang terlalu fokus membangun semuanya sendiri, mulai dari Yahoo Finance, Yahoo Weather, Yahoo News, dan sebagainya. Akibatnya, ia tergilas oleh Google dengan semua kemudahan navigasi dan relevansi konten yang ditawarkan Google yang mengarah pada retensi tinggi.

Strategi ketiga, membangun moonshot tech team. Di Insider, perusahaan merangkul sebanyak-banyaknya partner untuk mendorong mereka memberi feedback dan turut menentukan peta jalan produk yang akan dihasilkan Insider ke depannya. Dengan mengumpulkan semua informasi dan rekomendasi dari mereka, Insider kemudian mendesain produk dan men-deliver-nya ke pasar dalam waktu yang relatif singkat, sekitar 3 minggu saja dan membutuhkan 5 filter saja untuk menentukan produk yang tepat.

Strategi keempat, adaptasi produk yang cepat. Di sinilah peran penting tim sales di perusahaan rintisan. Aturan pertama yang harus diikuti tim sales adalah menjadi ahli sekaligus konsultan dari kandidat konsumen atau prospek perusahaan. Tanyakan apa problem yang mereka hadapi.

"Insider sendiri setiap bulannya melakukan kampanye berupa storytelling di setiap negara mereka beroperasi," jelas Aditya.

Strategi kelima, eksplorasi efisiensi dari sisi harga yang bisa ditawarkan ke pengguna. Strategi terakhir, yang juga tidak kalah penting, adalah membangun talenta dan budaya. Di Insider, ada semacam budaya a player attract a player atau program referral sebagai metode hiring terbaik.

Insider juga membangun budaya tidak pernah merekrut spesialis melainkan generalist yang berhati besar. Terdengar klise, tetapi Insider membuktikan bahwa mereka yang mau belajar, bekerja keras, membuat dampak positif bagi perusahaan maupun diri mereka sendiri menjadi maju. "Sekaligus membuktikan bahwa startup dengan produk yang breakthrough tidak harus lahir dari Sillicon Valley,” tandas Aditya.

Yang tidak kalah penting bagi pemilik startup adalah jangan pernah ragu melakukan uji coba fitur baru ke pasar. Menurutnya, waktu terbaik untuk melakukan pivot atau fitur baru adalah sejenak setelah mendapatkan feedback yang sangat penting dari konsumen. Terkait tim sales, Insider membagi tim sales mereka secara merata untuk fokus ke tiga kelompok customer mereka: rabbit (perusahaan kecil), deers (menegah), dan elephant (besar). Sebisa mungkin, dari laporan pendapatan tiap kuartalnya, pemasukan pendapatan harus imbang dari ketiga kelompok customer ini dan tiap pekannya dilakukan meeting terkait sales funnel.


Sumber :

https://republika.co.id/berita/pz4ayc9217000/ini-tips-startup-antigagal-ala-insider

Sumber foto :

https://economy.okezone.com/read/2019/04/06/320/2039853/perkembangan-startup-indonesia-kian-menjanjikan

The Bioeconomy is Much More Than a Circular Economy

The concepts of bioeconomy, circular economy and biomass cascading have similar targets, but neither is fully part of the other nor embedded...