Tuesday, September 29, 2020

Tingkatan Manajemen

3 Tingkatan Manajemen dan Fungsi-fungsinya

Manajer adalah anggota organisasi yang bertanggung jawab atas kinerja anggota lainnya dalam suatu organisasi. Manajer memiliki wewenang formal untuk menggunakan sumber daya organisasi dalam membuat keputusan. 

Dengan kata lain, Manajer juga dapat diartikan sebagai pimpinan dalam sebuah organisasi dan juga sebagai pelaku manajemen. Dikatakan sebagai pelaku manajemen karena Manajerlah yang bertugas untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengatur bagaimana timnya bekerja mencapai tujuan yang ditetapkan.

Dalam suatu organisasi, pada umumnya terdapat tiga level atau tiga tingkatan manajemen yaitu manajemen tingkat atas (Top Level Management), manajemen tingkat menengah (Middle Level Management) dan manajemen tingkat pertama (First Level Management). Ketiga tingkat utama manajemen ini membentuk sebuah hirarki yang digolongkan berdasarkan urutan seberapa pentingnya dalam suatu organisasi. Jadi pada dasarnya tingkatan manajemen atau level of management ini adalah tingkatan yang membedakan wewenang dan beban pekerjaan yang harus ditanggung oleh para Manajer.

Di sebagian besar organisasi, jumlah manajer di setiap tingkat manajemen ini menyerupai sebuah piramida. Manajer di tingkat pertama (First Level Manajer) akan berjumlah lebih banyak jika dibandingkan dengan Manajer tingkat menengah (Middle Level Manager) Sedangkan Manajer tingkat menengah akan berjumlah lebih banyak dari manajemen tingkat atas (Top Level Manager) namun berjumlah sedikit jika dibandingkan dengan Manajer tingkat pertama. Jumlah Manajer di Manajemen tingkat atas adalah yang paling sedikit.

Berikut ini adalah penjelasan singkat serta fungsi dan tugas dari 3 tingkatan manajemen tersebut.

 

Manajemen Tingkat Atas (Top Level Management)

Manajemen Tingkat Atas atau sering disebut dengan Top Management (Manajemen Puncak) atau Executives (Eksekutif) adalah Manajer-manajer yang bertanggung jawab atas kinerja manajemen organisasi secara keseluruhan. Mereka memegang jabatan-jabatan seperti CEO (Chief Executive Officer), CFO (Chief Financial Officer), COO (Chief Operational Officer), Presiden Direktur, Wakil Presiden Direktur, Direktur Utama dan lain sebagainya. Manajer-manajer yang berada di tingkatan manajemen tingkat atas ini memiliki tanggung jawab, otoritas dan wewenang maksimum dalam mengendalikan organisasi atau perusahaannya.

Beberapa tugas atau fungsi utama Manajer yang berada di manajemen tingkat atas ini diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Menentukan Tujuan Perusahaan – Manajemen tingkat atas ini merumuskan tujuan utama organisasinya, dapat berupa tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendeknya.
  • Membuat kerangka Rencana dan Kebijakan – Manajemen tingkat atas membuat kerangka rencana dan kebijakan untuk mencapai tujuan utama yang telah ditetapkan.
  • Mengorganisir kegiatan dan pekerjaan yang akan dilakukan oleh manajer-manajer di tingkat menengah.
  • Mengumpulkan dan mengatur sumber daya organisasi atau perusahaan seperti sumber daya keuangan, aset tetap, tenaga kerja dan lain sebagainya untuk  melakukan kegiatan sehari-hari dalam organisasi.
  • Bertanggung jawab atas kelangsungan dan pertumbuhan hidup organisasi/perusahaan.
  • Sebagai penghubung dengan dunia luar seperti bertemu dengan pejabat pemerintah, pemasok, pesaing, pelanggan, media dan lain-lainnya.


Manajemen Tingkat Menengah (Middle Level Management)

Manajemen Tingkat Menengah atau Middle Level Management adalah manajer yang berada di bawah Manajer tingkat atas. Mereka biasanya memegang jabatan dengan nama jabatannya seperti General Manager, Plant Manager, Factory Manager, Regional Manager ataupun Division Manager. Manajer-manajer tingkat menengah ini bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana dan kebijakan yang ditetapkan oleh Manajemen tingkat atas serta bertindak sebagai penghubung antara manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat bawah. Manajer-manajer ini juga menjalankan fungsi tingkat atas di departemen atau unit kerja mereka sendiri seperti membuat perencanaan, membuat kebijakan,  mengumpulkan dan mengatur sumber daya untuk departemen atau divisi mereka masing-masing.

Adapun fungsi-fungsi dan tugas Manajer di Manajemen Tingkat Menengah ini diantaranya adalah :

  • Meng-interpresi-kan kebijakan yang disusun oleh Manajemen Puncak (manajemen tingkat atas) dan menjelaskannya ke tingkat manajemen yang lebih rendah. Manajemen tingkat menengah ini berfungsi sebagai penghubung antara manajemen tingkat atas dengan manajemen tingkat bawah.
  • Mengorganisir kegiatan departemennya untuk melaksanakan rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan.
  • Mengrekrut  dan menyeleksi serta menempatkan karyawan yang dibutuhkan oleh department atau unit kerjanya.
  • Memotivasi karyawannya untuk melakukan yang terbaik untuk departemennya. Misalnya menawarkan berbagai insentif dan tunjangan kepada karyawannya sehingga termotivasi dan melakukan yang terbaik agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
  • Mengawasi dan mengarahkan karyawan-karyawan di departemennya. Contohnya seperti menyiapkan laporan penilaian kinerja karyawannya.
  • Bekerjasama dengan departemen lain untuk kelancaran dalam menjalankan fungsinya.
  • Melaksanakan rencana yang disusun oleh Manajemen tingkat atas.


Manajemen Tingkat Pertama (First Level Management)

Manajemen Tingkat Pertama atau disebut juga dengan First Level Management  atau First Line Management adalah Manajemen yang bertanggung jawab atas operasional atau pekerjaan harian para karyawan dalam menghasilkan suatu produk atau layanan. Manajemen tingkat pertama ini biasanya memegang jabatan seperti Department Manager, Section Manager, Superintendent, Mandor atau Supervisor. Para Manajer di manajemen tingkat pertama ini memiliki otoritas atau wewenang yang terbatas.

Beberapa fungsi dan tugas Manajemen tingkat pertama ini adalah sebagai berikut :

  • Memahami dan mempelajari masalah dan keluhan-keluhan para pekerja operasional sebelum melaporkannya ke manajemen tingkat menengah.
  • Menjaga kondisi kerja yang baik dan menjaga hubungan yang sehat antara atasan dan bawahan.
  • Menyediakan lingkungan kerja yang sehat and aman untuk para karyawan operasional.
  • Membantu manajemen tingkat menengah untuk merekrut dan menyeleksi pekerja yang sesuai untuk jabatan yang dibutuhkan.
  • Berkomunikasi dengan karyawan dan mendengarkan saran-saran karyawan serta mendorong para pekerja untuk mengambil inisiatif.
  • Menjaga dan mempertahankan standar kualitas dan memastikan jumlah output produk/layanan sesuai dengan perencanaan.
  • Bertanggung jawab untuk meningkatkan moral karyawan dan membangkitkan semangat kerja dalam tim.
  • Meminimalkan pemborosan sumber daya organisasi/perusahaan.


Sumber :

https://ilmumanajemenindustri.com/3-tingkatan-manajemen-fungsi-fungsinya/

Sumber foto :

https://gertjcoetzee.wordpress.com/2012/08/06/management-levels/

Friday, September 25, 2020

Continuous Improvement

MENGENAL CONTINUOUS IMPROVEMENT

Continuous improvement, atau Kaizen adalah suatu metode untuk mengidentifikasi peluang perbaikan untuk merampingkan cara kerja dan mengurangi pemborosan. Praktek ini dibakukan dengan popularitas Lean / Agile / Kaizen dalam industri manufaktur dan jasa, dan saat ini digunakan oleh ribuan perusahaan di seluruh dunia untuk mengidentifikasi peluang penghematan. Banyak ide-ide yang dapat dikombinasikan untuk hasil yang amat baik. Misalnya, Kaizen dan Kanban bisa digunakan bersamaan  untuk memfasilitasi continuous improvement.

Sementara continuous improvement dapat dilakukan tanpa versi yang lebih baku dari metode Lean dan Agile, tools yang tepat yang dipilih perusahaan dapat menggabungkan antara continuous improvement untuk solusi yang terotomasi dengan skala yang besar.

 

Kaizen: Proses yang Fleksibel

Continuous improvement dapat dilihat sebagai rangkaian panduan kegiatan formal maupun informal. Beberapa perusahaan telah beralih fokus pada pendekatan manajemen project dan proses yang lebih formal seperti metodologi Lean / Agile (Kanban, Kaizen, Scrum, XP).

Sebagai contoh, Kaizen dan Kanban dapat diintegrasikan untuk memungkinkan continuous improvement melalui visualisasi alur kerja. Dalam metodologi Lean / Agile, continuous improvement merupakan fokus utama, untuk meningkatkan standar layanan pelanggan dan pengurangan pemborosan dalam bentuk biaya, waktu dan defect (pengerjaan kembali).


Manfaat Continuous Improvement


Merampingkan Alur Kerja

Melakukan perbaikan yang berkelanjutan adalah hal yang pertama dilakukan untuk menurunkan biaya operasional. Continuous improvement (kadang juga disebut dengan “rapid improvement”) adalah teknik Lean improvement yang membantu merampingkan alur kerja.

Proses kerja yang Lean memungkinkan alur kerja yang efisien yang hemat waktu dan uang, memungkinkan Anda untuk mengurangi kesia-siaan waktu dan upaya. Sebagai contoh, project yang melibatkan deadline yang berganti, perubahan prioritas dan kompleksitas lainnya seringkali memiliki peluang untuk perbaikan. Hanya saja harus ada orang yang menindaklanjuti peluang tersebut.


Menurunkan Biaya dan Mencegah Kelebihan Biaya Project

Penting bagi seorang manajer untuk mengetahui biaya penyelesaian suatu project. Oleh karena itu, banyak kantor project management yang mendapat manfaat dari mengetahui panjangnya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu project. Project manager dapat menghemat biaya project dan mencegah kelebihan budget menggunakan Forecasting Software. Forecasting (tidak sama dengan estimating) apakah suatu project constraint akan di breakdown adalah salah satu cara di mana kantor project management dapat meningkatkan overall effectiveness bagi perusahaan.


Kapan Kita Menggunakan Continuous Improvement?

Penurunan kualitas tidak dapat dibenarkan dengan kemampuan untuk melakukan sesuatu lebih cepat atau murah. Untuk menjaga standar kualitas namun juga menghemat waktu dan biaya, perusahaan mencari cara kerja yang Lean, termasuk juga continuous improvement.

Dengan memperhatikan best practice dalam continuous improvement, perusahaan dapat mencari cara untuk melanjutkan usaha sebagaimana biasanya sambil turut menganalisa peluang perbaikan.

Untuk perusahaan yang timnya tak dapat mempraktekkan continuous improvement pada pekerjaan sehari-harinya, cara terbaik yang bisa ditempuh untuk mempopulerkan konsep ini adalah dengan mengadakan kegiatan continuous improvement, atau yang dikenal juga dengan Rapid Improvement events atau Value Stream Mapping.

Selain itu, bisa dilakukan juga Kaizen Event. Kegiatan ini dapat berlangsung selama 1-5 hari, tergantung kedalaman dan luasnya cakupan topik, dan anggota tim biasanya diberikan daftar hal yang harus dilakukan untuk mendukung berjalannya proses baru dalam organisasi dan memerlukan lebih sedikit waktu untuk melakukannya.

Banyak perusahaan yang telah mengadopsi teknik perbaikan Lean sebagai standard di mana semua project dan pekerjaan dijalankan. Continuous improvement membantu perusahaan menghemat biaya dengan mengidentifikasi ketidakefisienan dalam suatu project team yang terdiri dari banyak lapisan manajemen atau tim produksi yang setiap pergerakannya memiliki nilai. Apakah sebuah perusahaan memilih continuous improvement jadi bagian dari budaya hariannya tergantung pada pengaruh organisasi dengan potensi penghematan biaya yang mungkin terjadi sebagai hasilnya.


Sumber :

https://pqm.co.id/mengenal-continuous-improvement/


Sumber foto :

https://www.planview.com/resources/guide/lean-principles-101/what-is-continuous-improvement/

Sunday, September 20, 2020

Tren dalam Manajemen Operasional

4 Tren dalam Manajemen Operasional di 2020

Baik di industri F&B, ritel, atau apa pun industrinya, kini seluruh bisnis banyak mengalami perubahan pola pasar. Salah satu penyebab utamanya adalah perkembangan teknologi yang begitu cepat. Teknologi berhasil mengubah cara konsumen berbelanja, cara konsumen mengetahui sebuah produk, dan bahkan cara produsen menjaga kepercayaan pelanggannya. Ada begitu banyak tantangan yang akan Anda hadapi sebagai pengusaha, mengingat semakin pesatnya perubahan.

Maka ini artinya, proses manajemen operasional suatu perusahaan juga dituntut untuk terus bisa beradaptasi dengan perubahan zaman. Bahkan, bisa jadi setiap tahunnya terdapat tren baru. Di tahun yang baru ini, kira-kira apa saja tren dalam manajemen operasional yang akan terjadi di tahun 2020? 

Berikut ulasannya.

Investasi dalam Employee Experience

“Karyawan yang bekerja dengan bahagia mendatangkan kepuasan bagi pelanggan” itulah yang sering kali kita dengar. Kepuasan pelanggan tidak dapat dilepaskan dari kualitas pekerjaan karyawan, mulai dari produksi hingga pelayanan konsumen. Apabila karyawan bekerja dengan antusias dan akurat, perusahaan akan memperoleh hasil yang maksimal pula. Namun, menemukan cukup banyak orang dengan keterampilan dan bakat yang tepat adalah salah satu tantangan operasional utama untuk sebuah bisnis. Menanggapi rintangan ini, bisnis perlu lebih banyak berinvestasi dalam pertumbuhan pribadi tenaga kerja yang sudah dimiliki.

Karyawan yang puas bekerja akan lebih loyal di perusahaan Anda, tetapi bagaimana pemilik bisnis dapat mendorong kepuasan karyawan dan meningkatkan skill mereka?

Membiasakan komunikasi internal yang transparan adalah salah satu metode yang terbukti efektif untuk merekrut dan mempertahankan karyawan, khususnya karyawan milenial. Karyawan milenial ini akan bekerja dengan baik jika mereka bisa menyampaikan opininya baik melalui forum diskusi maupun survei, mendapatkan kejelasan tentang kinerja yang diharapkan dari mereka, dan mengetahui bahwa pekerjaannya memiliki tujuan yang bermakna.

Komunikasi yang terbangun dengan baik dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan Anda, seperti meningkatkan semangat kerja, mempercepat proses penyelesaian pekerjaan, serta mendorong karyawan untuk berkolaborasi. Jika karyawan dapat bekerja sama dengan baik, akan muncul banyak ide-ide inovasi yang cemerlang dan eksekusi yang efektif. Dengan demikian, perusahaan Anda akan menjadi semakin kompetitif dibandingkan dengan perusahaan kompetitor.


Bekerja dengan Teknologi

Bekerja dengan teknologi artinya meninggalkan hal-hal yang bersifat manual. Teknologi akan memungkinkan Anda mengawasi jalannya operasional perusahaan secara lebih luas, menyeluruh, dan dalam waktu yang lebih singkat. Jika terdapat mengenai temuan isu di salah satu cabang, Anda dapat langsung mengetahui masalah tersebut melalui telepon genggam atau laptop Anda. Informasi tersebut juga dapat langsung dikirimkan ke departemen-departemen terkait. Anda tidak perlu menunggu berhari-hari untuk menerima laporan dan bertukar pesan dengan tim yang ada di lapangan. Masalah akan lebih cepat diselesaikan.

Dengan mendedikasikan teknologi untuk tugas-tugas bisnis tertentu, karyawan Anda akan lebih berfokus untuk berpikir mengembangkan produk dan pelayanan perusahaan. Misalnya, daripada menugaskan seorang karyawan untuk mengompilasi seluruh data audit operasional dari seluruh outlet menggunakan Excel, lebih baik Anda menggunakan software audit operasional yang dapat membantu Anda mengompilasi data tersebut secara otomatis. Sistem entri data digital ini juga akan mengurangi tingkat kesalahan penginputan data. Tentu saja, sistem entri data digital ini juga akan memangkas biaya cetak, pembelian kertas, pemeliharaan dokumen, dan pengadaan ruang penyimpanan.


Pengukuran Kinerja yang Didukung Data dan Analisis Karyawan

Data kinerja yang solid akan memberikan perusahaan pandangan tentang apa yang terjadi di setiap cabang perusahaan dan apa tindak lanjut yang harus dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan performa perusahaan.

Namun, 79% eksekutif bisnis sampai hari ini mengakui tidak memiliki alat yang tepat untuk menganalisis dan menindaklanjuti data ini. Seperti pada poin sebelumnya, solusi digitalisasi adalah jawaban yang tepat untuk mendapatkan pengukuran kinerja yang komprehensif. Sistem audit digital yang komprehensif memiliki fitur untuk mengolah dan mem-visualisasikan data yang dikumpulkan dari audit-audit lapangan yang telah dikerjakan. Data tersebut dapat digunakan oleh perusahaan untuk melihat tren yang terjadi dalam perusahaan, demi pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik. Aksesibilitas yang ditawarkan oleh sistem digital juga memudahkan Anda memantau kinerja cabang dan karyawan Anda di mana pun dan kapan pun.


Hindari Penggunaan Aplikasi Chat Personal untuk Urusan Pekerjaan

Tim operasional perusahaan tentu dituntut untuk menyelesaikan masalah operasional dengan cepat, tetapi tetap akurat. Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah dengan cepat adalah dengan berkomunikasi melalui aplikasi pesan instan. Namun, ada beberapa kekurangan dari aplikasi pesan instan personal yang dapat memengaruhi keakuratan penyelesaian masalah.

Karena formatnya yang dibangun dengan tujuan obrolan personal, diskusi, pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah sangat sulit dilakukan di aplikasi pesan personal. Percakapan bisa dengan mudah terpotong oleh pesan orang lain. Obrolan profesional juga dapat dengan mudah tercampur dengan obrolan personal. Belum lagi waktu yang Anda habiskan untuk memasukkan kontak karyawan Anda satu per satu ke dalam grup dan menghapus karyawan yang mengundurkan diri.

Isu besar lainnya adalah tidak terjaminnya kerahasiaan pesan. Jika karyawan mengubah nomornya dan lupa mengganti nomornya di pengaturan aplikasi tersebut, nomor lama orang tersebut akan tetap menerima semua pesan dari grup perusahaan Anda. Itulah mengapa perusahaan Anda perlu mempertimbangkan aplikasi yang dibuat khusus untuk melakukan follow up urusan profesional.

Beberapa hal tersebut adalah aspek dalam manajemen operasi yang diperkirakan akan terus menjadi tren di tahun 2020. Jika perusahaan Anda mengaplikasikan hal tersebut, maka tentu perusahaan Anda dapat mengejar tren serta meninggalkan pesaing-pesaing bisnis Anda.


Sumber :

https://hellonimbly.com/blog/post/4-tren-dalam-manajemen-operasional-di-2020

Tuesday, September 15, 2020

Apa itu Logistik?

Berikut Sistem dan Peran Logistik di Sebuah Perusahaan

Jika berbicara tentang logistik di sebuah perusahaan, maka sangat erat sekali hubungannya dengan perencanaan dan pengendalian aliran barang atau material. Secara luas, tujuan utama logistik dalam sebuah perusahaan adalah mengatur agar barang atau material sampai pada tujuan dalam kondisi, jumlah, dan waktu yang tepat. Di sinilah dibutuhkan sistem dan peran yang bagus dari tim logistik perusahaan untuk mengoptimalkan performa dan kemampuan meminimalkan biaya operasi.

Logistik Adalah....

Awalnya konsep logistik dikenal di masa-masa awal peperangan yang digunakan untuk menyebutkan istilah kebutuhan pihak militer untuk memenuhi persediaan mereka ketika hendak beranjak ke medan perang dari markas.

Dari istilah yang hanya digunakan di medan perang, kata logistik mengalami perluasan makna. Logistik yaitu serangkaian proses manajemen yang meliputi kegiatan perencanaan, implementasi, hingga pemeliharaan atau pengawasan terhadap suatu proses perpindahan, baik itu barang atau perlengkapan tertentu, dari titik awal menuju titik penggunaan.


Sistem Logistik

Dalam sebuah sistem apapun, pastinya terdapat komponen-komponen yang mendukung sistem tersebut untuk "berjalan". Berikut ini 5 (lima) komponen yang mendukung arus barang dan distribusi logistik, yaitu:


1. Lokasi Fasilitas Logistik

Jaringan lokasi fasilitas merupakan hal yang mutlak wajib dimiliki oleh perusahaan untuk tujuan perencanaan ke mana dan melalui mana material dan produk-produk diangkut. Sebagai bentuk pelayanan terhadap user yang mempunyai hubungan langsung dengan produk, perusahaan menyediakan fasilitas-fasilitas meliputi pabrik, gudang-gudang, dan toko-toko pengecer.

Serangkaian struktur lokasi yang bagus dan strategis dapat memberikan banyak keuntungan yang kompetitif. Perusahaan tentunya mengingkan efisiensi dalam sistem logistik. Nah, tingkat efisiensi itu berhubungan langsung dengan dan dibatasi oleh struktur lokasi fasilitas.


2. Transportasi

Transportasi merupakan salah satu hal yang terpenting di dalam sistem logistik. Pada umumnya, sebuah perusahaan mempunyai 3 (tiga) alternatif untuk mendukung kemampuan transportasinya, yaitu sebagai berikut:

  • Armada peralatan swasta yang dapat dibeli atau disewa. 
  • Mengadakan kontrak khusus yang dapat diatur dengan spesialis transport untuk mendapatkan kontrak jasa-jasa pengangkutan. 
  • Memperoleh jasa-jasa dari suatu perusahaan transport berijin (legally authorized) yang menawarkan pengangkutan dari suatu tempat ke tempat lain dengan biaya tertentu.

Dalam merancang suatu sistem logistik, hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan transport, yaitu: (1) Biaya, (2) Kecepatan, dan (3) Konsistensi.


3. Manajemen Pengadaan Persediaan

Manajemen pengadaan persediaan dalam sistem logistik adalah bagian dari perusahaan yang berfungsi untuk mengatur persediaan barang yang dimiliki. Perusahaan harus mengelola bagaimana cara memperoleh persediaan, proses penyimpanannya, sampai persediaan tersebut nantinya  dimanfaatkan atau dikeluarkan.

Tujuan dari manajemen pengadaan persediaan ke dalam sistem logistik adalah untuk mempertahankan jumlah item barang yang sesuai dengan sasaran pelayanan.


4. Komunikasi

Komunikasi merupakan kegiatan saling tukar informasi di antara seluruh proses logistik dan pelanggan perusahaan di dalam sistem logistik.

Komunikasi yang buruk dalam proses logistik dapat menimbulkan beberapa masalah, diantaranya sebagai berikut:

  • Penilaian trend laju logistik yang salah. Apabila hal tersebut terjadi, arus logistik akan mengalami kekurangan persediaan item barang atau malah menimbulkan komitmen yang berlebihan antara perusahaan dengan pemasok perusahaan, pelanggan menengah (trade customer), dan pelanggan akhir.
  • Menimbulkan gangguan terhadap prestasi sistem yang akan berakibat pada ketidakstabilan  karena proses koreksi yang berlebihan atau koreksi yang kurang.


5. Penyimpanan

Penyimpanan dalam sistem ini meliputi seluruh aspek operasional logistik seperti pergerakan (movement), pengepakan, dan containerization (pengemasan). Semua aspek operasional ini menyangkut arus persediaan untuk memenuhi kebutuhan suatu produk atau material.

Di dalam perusahaan, sistem logistik merupakan hal yang sangat diperlukan untuk menjamin terlaksananya transaksi. Perusahaan yang telah memiliki jaringan fasilitas terpadu, kemampuan transportasi yang andal, pengelolaan persediaan (inventory deployment) yang bagus akan mendapatkan kedudukan terbaik dalam memperoleh keuntungan jangka panjang di atas para pesaingnya.


Peran Logistik Di Perusahaan

Tim logistik yang mampu bekerja secara efektif akan mampu meningkatkan upaya pemasaran dengan memberikan perpindahan yang efisien sebuah produk kepada pelanggan.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tugas logistik dalam perusahaan :


  • Logistik berorientasi pada pemasaran

Sebagai bagian dari upaya pemasaran, tugas logistik memainkan peranan penting dalam memuaskan pelanggan. Selain itu, logistik menjadi salah satu kunci untuk mencapai keuntungan bagi perusahaan secara keseluruhan.


  • Logistik memberikan "nilai tambah" terhadap waktu dan tempat

Perusahaan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas produknya sehingga mendapatkan konsumen yang "setia". Melalui sistem logistik yang bagus akan mampu memberikan "nilai tambah" kepada para konsumen pada utilitas tempat dan utilitas waktu.

Maksud dari utilitas tempat di sini adalah nilai yang dibentuk atau ditambahkan pada produk dengan membuatnya tersedia untuk pembelian atau konsumsi di tempat yang tepat. Sementara itu, utilitas waktu adalah nilai yang dibentuk dengan membuat sesuatu yang tersedia di waktu yang tepat.


  • Logistik memungkinkan perpindahan produk/barang ke konsumen secara efisien

Sistem logistik mampu menciptakan proses pemasokan produk yang benar, di tempat yang benar, pada waktu yang benar, dan dalam kondisi yang benar serta dengan biaya yang terjangkau oleh konsumen untuk memanfaatkan produk tersebut.


  • Logistik Adalah Aset Kepemilikan

Sistem logistik yang efisien dan ekonomis adalah sebuah aset yang harus dijaga dan dipelihara oleh perusahaan. Jika perusahaan dapat menyediakan produk ke konsumen dengan cepat dan dengan biaya yang minim, ini dapat meningkatkan pangsa pasar jauh lebih dibandingkan dengan kompetitornya yang tidak memiliki sistem logistik yang baik.

Perusahaan akan mampu menjual produk dengan biaya lebih rendah hasil dari efisiensi logistik, atau memberikan kepuasan layanan yang lebih baik kepada pelanggan sehingga menciptakan goodwill.


Tugas Staf Logistik (Administrasi dan Pelaksana Teknis Logistik)

Unit logistik dalam sebuah perusahaan biasanya memiliki staf pelaksana logistik yang terdiri dari pelaksana administrasi logistik dan pelaksana teknis logistik. Berikut ini adalah uraian tugas staf logistik tersebut:


Membuat dan membagikan form permintaan barang

  • Meminta dan mengumpulkan form permintaan barang yang telah diisi oleh unit kerja dan disetujui oleh atasan
  • Melakukan rekapitulasi data permintaan barang yang dibutuhkan unit
  • Melakukan pemesanan barang
  • Melakukan pengecekan atau pemeriksaan barang yang datang mulai dari volume, jenis dan kondisinya
  • Menyusun dan menyimpan barang sesuai dengan jenisnya
  • Menyiapkan barang sesuai dengan permintaan kebutuhan unit
  • Mencatat pengeluaran barang pada kartu stock
  • Mendistribusikan barang
  • Menghitung fisik barang dan mencatatnya ke kartu stock sesuai dengan jumlah fisik barang
  • Membuat laporan buku penerimaan dan pengeluaran barang
  • Membuat laporan bulanan dan triwulan barang yang berisi laporan penerimaan dan pengeluaran barang

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian logistik dan peran pentingnya dalam sebuah perusahaan. Sistem pengelolaan logistik di sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting sekali dalam menentukan kualitas layanan. Semoga bermanfaat.


Sumber :

https://www.pengadaanbarang.co.id/2020/06/logistik-adalah.html

Thursday, September 10, 2020

Lean Canvas

MEMAHAMI APA ITU LEAN CANVAS UNTUK KEBERHASILAN BISNIS


Satu tantangan terbesar yang dihadapi pengusaha yaitu mewujudkan ide menjadi kenyataan. Lean canvas merupakan metode perencanaan yang bisa membantu merubah ide menjadi nyata. Tapi yang menjadi pertanyaan besarnya, apa itu lean canvas sebenarnya?

Lean canvas bukan hanya memudahkan ide yang rumit, tapi juga membantu menemukan informasi kunci yang diperlukan bisnis dengan mudah. Pendekatan yang digunakan lean canvas sangat efisien untuk bisnis, terutama saat membangun ide bisnis.


Apa Itu Lean Canvas?

Lean canvas merupakan template rencana bisnis yang dapat membantu memecah ide supaya lebih mudah dibaca dan dipahami. Metode lean canvas dikembangkan Ash Maurya yang diadaptasi dari business model canvas (BMC) buatan Alexander Osterwalder.

Secara struktur lean canvas juga mengadopsi BMC, tapi dengan disertai beberapa perubahan. Lean canvas lebih fokus pada masalah, solusi, parameter kunci, dan nilai kompetitif, selain juga bisa dimanfaatkan untuk mengukur risiko dan ketidakpastian bisnis.

Sangat memungkinkan untuk memvisualisasi seluruh rencana bisnis dalam satu tampilan sederhana dengan lean canvas. Pada dasarnya, lean canvas memang ditujukan untuk pengusaha agar lebih sederhana dan jelas dalam membuat ide tentang bisnis.


Komponen Dalam Lean Canvas

Lean canvas menyertakan faktor risiko dan ketidakpastian sehingga pebisnis menjadi lebih waspada tentang apa yang akan terjadi ke depan. Tiap komponen dalam lean canvas mewakili aspek utama yang diperlukan bisnis, antara lain seperti:


#1. Customer Segment

Komponen ini berbicara mengenai segmen seperti apa yang akan dituju. Dalam mencari komponen, perusahaan harus melakukan analisis demografi dari konsumen, termasuk kecenderungan perilaku konsumen.


#2. Problem

Kotak ini harus diisi tiga masalah paling besar yang dihadapi bisnis yang harus segera diselesaikan. Produk gagal sering terjadi karena bisnis gagal mengaplikasikan usaha, waktu, dan sumber daya. Beberapa contoh masalah yang bisa dimasukkan pada kolom ini dapat dilihat di gambar di atas.


#3. Solution

Berdasarkan rincian masalah yang sudah teridentifikasi, solusi kemudian lebih ditemui. Cara terbaik untuk mengetahui solusi yaitu dengan bertanya langsung ke konsumen. Memang benar bahwa tak ada solusi yang 100%, tapi lean canvas setidaknya bisa membantu mendekati angkat tersebut.


#4. Unique Value Proposition

Kolom ini terletak di tengah kanvas karena merupakan bentuk titik temu apa yang akan ditawarkan dan apa yang diminta konsumen. Nilai ini harus mencerminkan apa yang dimiliki bisnis sehingga perlu dipikirkan apa yang membuat produk berbeda dari kompetitor yang sama-sama bertujuan memecahkan masalah yang sama.


#5. Channel 

Seperti apa cara yang ditempuh perusahaan dalam memasarkan produk akan terlihat dari channel mana saja yang akan diambil. Dalam kata lain, channel yang dimaksud bisa berupa media perusahaan menggapai pelanggannya.


#6. Revenue Stream

Bagaimana produk atau jasa akan dilabeli harga? Faktor apa saja yang harus diperhatikan saat ingin membuat label harga? Harga merupakan bagian penting dari keseluruhan produk yang ditawarkan, dan penentuannya harus didasarkan pada riset dan uji coba. 


#7. Cost Structure

Ini merupakan anggaran yang diperlukan supaya bisnis mampu berjalan dengan baik dalam market. Biaya yang dimaksud mencakup semua pengeluaran yang diperlukan untuk riset, gaji staf, pembelian alat inventaris, dan lain sebagainya.


#8. Key Activity

Untuk mengetahui apakah bisnis berjalan sesuai apa yang direncanakan, harus ada semacam indikator atau parameter sebagai ukuran sukses. Parameter biasanya berbentuk aktivitas yang ditujukan untuk membantu perkembangan bisnis, termasuk juga memonitor perkembangannya.


#9. Unfair Advantage

Komponen ini berbicara seputar keunggulan yang tidak dimiliki kompetitor. Dengan memiliki keunggulan tersebut, perusahaan diharapkan mampu memaksimalkan peluang guna mendongkrak popularitas bisnis.


Keunggulan Lean Canvas

Mengutip salah satu sumber, ada beberapa keunggulan yang dimiliki lean canvas dalam kaitannya dengan perencanaan bisnis. Keunggulan utamanya terkait efisiensi waktu, tenaga, dan anggaran, selain juga sangat sederhana dan efektif.


#1. Lebih Cepat

Dibanding dengan menulis rencana bisnis biasa yang memerlukan waktu hingga berminggu atau berbulan lamanya, pengusaha bisa membuat beberapa kerangka model bisnis hanya dalam beberapa menit atau jam.


#2. Mudah

Pemodelan bisnis dalam satu halaman lebih mudah dibawa dan dibagikan dengan yang lain. Artinya, akan ada lebih banyak yang membaca sehingga ada lebih banyak masukan yang bisa didapat. Ide-ide bisnis kemungkinan besar juga lebih terbarukan.


#3. Efektif

Entah berperan sebagai investor atau sebagai bagian tim dalam suatu projek, lean canvas bisa membantu mengurai kemungkinan masalah yang mungkin muncul sehingga secara efektif bisa ditangani lebih dini. 


#4. Ringkas

Hanya berbentuk lembaran saja, lean canvas sudah memuat semua ide yang diperlukan bisnis. Selain itu lean canvas juga akan memaksa pengusaha untuk lebih memerhatikan nilai penting yang ada dalam suatu produk.


Lean canvas merupakan alat paling berguna yang bisa membantu mengidentifikasi risiko utama saat memulai bisnis baru. Dengan memahami apa itu lean canvas, ide bisnis akan teraktualisasi dengan mendekati sempurna.


INTIP 7 PERBEDAAN LEAN CANVAS DAN BUSINESS MODEL CANVAS


Apa perbedaan lean canvas dan business model canvas?

Lean canvas merupakan strategi yang dikembangkan Ash Maurya dengan fokus utama menyasar pada pendekatan bisnis dengan target utama pebisnis dan perusahaan. 

Di sisi lain, business model canvas dikembangkan Alexander Osterwalder yang berfokus pada majamenen strategi dan rencana pemasaran dengan target utama bisnis baru dan lama.

Jika mengacu pada uraian tersebut, bisa dilihat dengan mudah bahwa perbedaan lean canvas dan business model canvas terletak pada subjeknya, di mana lean canvas dimanfaatkan perusahaan dan pebisnis sedang business model canvas dimanfaatkan oleh produk baru dan lama.


Lean Canvas

Lean canvas dapat menyediakan semua solusi bisnis terkait konsumen dengan membuat diagram sederhana yang dibagi menjadi dua sisi. Sisi sebelah kiri akan berfokus pada produk, sementara sisi kanan lebih fokus pada market.

Lean canvas bisa disamakan dengan cara kerja otak, yang mana sebelah kiri identik dengan lebih logis dan analitis. Lean canvas bagian kiri mewakili produk yang harus dibuat berdasarkan analisa dengan proses yang logis, termasuk masalah berserta solusinya.

Di sisi sebelah kanan lean canvas, terdapat bagian yang terkait dengan apa yang dibutuhkan market. Apapun yang berkaitan dengan peluang akan dituangkan di bagian ini. Layaknya otak bagian kanan, lean canvas bagian kanan agak sulit dikontrol karena terkait perilaku konsumen.


Business Model Canvas

Business model canvas tak ubahnya seperti struktur bisnis yang memuat rencana anggaran dan aliran profit, memetakan aktivitas bisnis, menganalisa konsumen, dan lainnya. Dengan memakai komponen tersebut dalam pemodelan, akan didapatkan suatu prototip produk yang sesuai keinginan konsumen. 

Lebih jauh, business model canvas memungkinkan perusahaan melakukan penetrasi ke market dengan strategi yang tepat disertai pendekatan yang adaptif. Dengan melihat detil komponen tersebut, akan muncul inovasi dan pembaruan yang sesuai tuntutan market.

Bisa dikatakan bahwa pemodelan bisnis didasarkan pada analisa SWOT sebagai acuan utamanya. Strength dan weakness akan menyediakan informasi tentang kondisi bisnis, sedang opportunity dan threat diperlukan untuk mengenali perubahan di masa mendatang pada bisnis.


Apa Perbedaan Lean Canvas dan Business Model Canvas

Satu fakta, 90% bisnis baru gagal berkembang karena gagal mencari solusi atas produknya. Dua model strategi tersebut sama-sama memakai pendekatan analitis, yang krusial untuk mendukung kesuksesan bisnis. Tapi terdapat sejumlah perbedaan lean canvas dan business model canvas.


#1. Target

Lean canvas berupa perusahaan, sedang business model canvas lebih pada bisnis baru dan lama.


#2. Tujuan

Pada lean canvas, tujuannya lebih jelas dan tertarget sehingga mampu membantu memberi solusi secara cepat. Sedikit berbeda dengan business model canvas, yang mana tujuan utamanya yaitu membantu menciptakan nilai dari suatu bisnis.


#3. Fokus

Fokus lean canvas untuk pebisnis dan perusahaan, di sisi lain business model canvas fokus pada produk, konsumen, investor, konsultan, dan penasehat.


#4. Konsumen

Lean canvas belum berfokus pada konsumen karena perusahaan belum meneluarkan produk jadi, sedang business model canvas fokus pada tanggapan konsumen yang berhubungan dengan produk.


#5. Pendekatan

Analisa lean canvas dimulai dari mencari masalah, mengusulkan solusi, cara mencapai solusi, biaya yang terlibat, dan kemungkinan profit yang didapat. Sementara business model canvas berfokus pada infrastruktur ditambah kompone yang ada pada lean canvas.


#6. Kompetisi

Lean canvas mampu menilai apakah suatu bisnis keunggulan dibanding produk lain dan bagaimana mengkapitalisasi keunggulan menjadi keuntungan. Business model canvas, di sisi lain, lebih fokus pada nilai kualitatif dan kuantitatif atas suatu produk jika ingin tetap berjaya di market.


#7. Penerapan

Lean canvas merupakan metode pemecahan masalah yang sederhana yang berorientasi pada pendekatan yang memungkinkan pebisnis melakukannya secara bertahap. Pada business model canvas, solusi didapat berdasarkan pemahaman mendalam, kreativitas, diskusi, dan analisa yang konstruktif.


Pada dasarnya, perbedaan lean canvas dan business model canvas ada pada prosesnya, tapi tujuan besarnya tetap sama. Itu sebabnya sangat disarankan untuk bergantian menggunakan dua pendekatan ini sehingga bisnis mampu menemukan jawaban tepat tentang kebutuhannya. 


Sumber :

https://www.sprinthink.id/memahami-apa-itu-lean-canvas-untuk-keberhasilan-bisnis

https://www.sprinthink.id/intip-7-perbedaan-lean-canvas-dan-business-model-canvas/

Saturday, September 5, 2020

Bisnis Startup untuk Pemula

8 Cara Membuat Bisnis Startup untuk Pemula

Memiliki sebuah bisnis startup sendiri menjadi salah satu impian banyak orang. Hanya saja, masih banyak orang, termasuk kamu dan calon entrepreneur muda, yang merasa bingung, jangankan untuk mengembangkan, memulainya saja masih kesulitan. Padahal porosnya cukup sederhana; membawa bisnisnya dari satu poin ke poin lain.

Umumnya, mindset yang ada di kepala orang-orang ketika mendengar kata startup adalah modal yang banyak. Well, hal itu memang tidak salah. Akan tetapi, tak sedikit juga orang yang memiliki uang masih bingung bagaimana menginvestasikan modalnya. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan hal-hal berikut jika kamu ingin membuat bisnis startup.


Ide bisnis startup

Saat kamu sudah memiliki uang yang cukup untuk memulai bisnis startup, membuat gagasan atau ide adalah langkah berikutnya yang wajib segera dimiliki. Di poin ini, kreativitas dan inovasi kamu seakan dituntut. Kamu bisa berdiskusi dengan entrepreneur lain atau teman kamu untuk saling bertukar pikiran mengenai usaha atau bisnis apa yang mau kamu kembangkan.


Segera wujudkan ide tersebut

Tak ada bisnis yang tidak memiliki risiko. Semua pasti ada risikonya dan kamu wajib mencermati untung, rugi, dan konsekuensinya. Namun, banyak yang kemudian terlalu lama berpikir, sehingga membuang banyak waktu dan kesempatan. Ingat, ide bisnis yang menarik harus segera diwujudkan atau ide tersebut hanya akan berakhir sebagai sebuah ide semata.


Belum ada kantor? Tidak masalah!

Jangan dulu memikirkan kantor yang luas, mewah dan furnitur layaknya gedung perkantoran. Memulai bisnis startup bisa dilakukan di mana saja, kok, bahkan di garasi rumahmu. Belakangan ini juga banyak bermunculan co-working space yang memungkinkan kamu untuk melaksanakan bisnis startup tanpa harus menyewa gedung.

Keuntungan co-working space lainnya adalah kamu bisa bertemu dengan kelompok kerja lainnya di satu tempat. Ini bisa kamu manfaatkan untuk saling berbagi ide. Tidak menutup kemungkinan, kamu bisa bekerja sama dengan orang lain yang kamu temui di sana.


Bekerjalah dengan orang yang memiliki motivasi tinggi

Kamu tahu Steve Jobs, kan? Salah satu alasan perusahaan Apple bisa berkembang seperti sekarang ini adalah karena beliau suka memotivasi orang lain. Seperti ini kata-katanya: “Pekerjaan saya bukan membuat orang lain lembek dan nyaman. Tugas saya adalah membuat mereka jadi lebih baik. Orang-orang hebat yang saya miliki ini harus terus saya tekan dan menjadi jauh lebih baik lagi.”


Perhatikan target pasar yang dituju

Kebanyakan investor biasanya memikirkan besarnya pasar ketimbang apakah pasar tersebut bakal berkembang atau bertahan lama. Ini menjadi kesalahan mindset yang seringkali terjadi berulang. Jadi, untuk memulai bisnis startup, jangan berpatokan pada besar kecilnya pasar, melainkan seberapa besar kesempatan pasar tersebut untuk terus berkembang.

Bukan berarti memperhitungkan besar kecilnya pasar adalah sesuatu yang salah. Memikirkan rencana berikutnya merupakan hal yang wajib kamu lakukan. Kamu dituntut untuk menentukan langkah apa yang diperlukan agar bisa mempertahankan sirkulasi produk atau jasa yang kamu tawarkan ke konsumen.


Perhatikan kualitas produk

Perusahaan yang hebat adalah mereka yang memiliki produk yang bagus dan disukai konsumen. Produk yang bagus saja tidaklah cukup. Kamu juga harus mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat. Jadilah orang yang skeptis atas produkmu sendiri. Kamu harus mendengarkan keluh kesah konsumen. Ini artinya, produk kamu harus terus upgrade, menyesuaikan kebutuhan pengguna.


Ciptakan timeline

Bisnis startup tanpa tujuan dan target yang jelas adalah tindakan yang percuma. Timeline business wajib kamu buat agar kamu bisa mengetahui proses demi proses dan sesuai dengan tujuan yang kamu mau capai. Menentukan timeline menuju target alangkah lebih baiknya berporos secara jangka pendek. Ini dilakukan supaya ketika kamu sudah mencapai tujuan yang kami inginkan, kamu bisa menentukan rencana berikutnya agar target yang dicapai lebih tinggi lagi.


Tim terbaik

Tidak mungkin sebuah usaha bisa sukses dengan tim yang ala kadarnya. Jika ingin mencapai target yang besar, maka dibutuhkan tenaga yang besar pula, baik secara kuantitas maupun kualitas. Mempekerjakan orang-orang terbaik adalah hal yang wajib kamu lakukan. Memelihara budaya bisnis perusahaan harus dilakukan sejak hari pertama.

Kamu bisa mempekerjakan orang secara remote atau bekerja di tempat lain. Menemukan talenta di luar sana secara acak bukan sesuatu yang buruk, kok. Hal terpenting, yaitu mereka harus memiliki visi-misi yang sama demi menumbuh kembangkan bisnis startup kamu.


Sumber :

https://www.dewaweb.com/blog/8-cara-membuat-bisnis-startup-untuk-pemula/

Sumber foto :

https://blog.ipleaders.in/steps-to-start-a-startup-india/

The Bioeconomy is Much More Than a Circular Economy

The concepts of bioeconomy, circular economy and biomass cascading have similar targets, but neither is fully part of the other nor embedded...