MEMAHAMI APA ITU LEAN CANVAS UNTUK KEBERHASILAN BISNIS
Satu tantangan terbesar yang dihadapi pengusaha yaitu mewujudkan ide menjadi kenyataan. Lean canvas merupakan metode perencanaan yang bisa membantu merubah ide menjadi nyata. Tapi yang menjadi pertanyaan besarnya, apa itu lean canvas sebenarnya?
Lean canvas bukan hanya memudahkan ide yang rumit, tapi juga membantu menemukan informasi kunci yang diperlukan bisnis dengan mudah. Pendekatan yang digunakan lean canvas sangat efisien untuk bisnis, terutama saat membangun ide bisnis.
Apa Itu Lean Canvas?
Lean canvas merupakan template rencana bisnis yang dapat membantu memecah ide supaya lebih mudah dibaca dan dipahami. Metode lean canvas dikembangkan Ash Maurya yang diadaptasi dari business model canvas (BMC) buatan Alexander Osterwalder.
Secara struktur lean canvas juga mengadopsi BMC, tapi dengan disertai beberapa perubahan. Lean canvas lebih fokus pada masalah, solusi, parameter kunci, dan nilai kompetitif, selain juga bisa dimanfaatkan untuk mengukur risiko dan ketidakpastian bisnis.
Sangat memungkinkan untuk memvisualisasi seluruh rencana bisnis dalam satu tampilan sederhana dengan lean canvas. Pada dasarnya, lean canvas memang ditujukan untuk pengusaha agar lebih sederhana dan jelas dalam membuat ide tentang bisnis.
Komponen Dalam Lean Canvas
Lean canvas menyertakan faktor risiko dan ketidakpastian sehingga pebisnis menjadi lebih waspada tentang apa yang akan terjadi ke depan. Tiap komponen dalam lean canvas mewakili aspek utama yang diperlukan bisnis, antara lain seperti:
#1. Customer Segment
Komponen ini berbicara mengenai segmen seperti apa yang akan dituju. Dalam mencari komponen, perusahaan harus melakukan analisis demografi dari konsumen, termasuk kecenderungan perilaku konsumen.
#2. Problem
Kotak ini harus diisi tiga masalah paling besar yang dihadapi bisnis yang harus segera diselesaikan. Produk gagal sering terjadi karena bisnis gagal mengaplikasikan usaha, waktu, dan sumber daya. Beberapa contoh masalah yang bisa dimasukkan pada kolom ini dapat dilihat di gambar di atas.
#3. Solution
Berdasarkan rincian masalah yang sudah teridentifikasi, solusi kemudian lebih ditemui. Cara terbaik untuk mengetahui solusi yaitu dengan bertanya langsung ke konsumen. Memang benar bahwa tak ada solusi yang 100%, tapi lean canvas setidaknya bisa membantu mendekati angkat tersebut.
#4. Unique Value Proposition
Kolom ini terletak di tengah kanvas karena merupakan bentuk titik temu apa yang akan ditawarkan dan apa yang diminta konsumen. Nilai ini harus mencerminkan apa yang dimiliki bisnis sehingga perlu dipikirkan apa yang membuat produk berbeda dari kompetitor yang sama-sama bertujuan memecahkan masalah yang sama.
#5. Channel
Seperti apa cara yang ditempuh perusahaan dalam memasarkan produk akan terlihat dari channel mana saja yang akan diambil. Dalam kata lain, channel yang dimaksud bisa berupa media perusahaan menggapai pelanggannya.
#6. Revenue Stream
Bagaimana produk atau jasa akan dilabeli harga? Faktor apa saja yang harus diperhatikan saat ingin membuat label harga? Harga merupakan bagian penting dari keseluruhan produk yang ditawarkan, dan penentuannya harus didasarkan pada riset dan uji coba.
#7. Cost Structure
Ini merupakan anggaran yang diperlukan supaya bisnis mampu berjalan dengan baik dalam market. Biaya yang dimaksud mencakup semua pengeluaran yang diperlukan untuk riset, gaji staf, pembelian alat inventaris, dan lain sebagainya.
#8. Key Activity
Untuk mengetahui apakah bisnis berjalan sesuai apa yang direncanakan, harus ada semacam indikator atau parameter sebagai ukuran sukses. Parameter biasanya berbentuk aktivitas yang ditujukan untuk membantu perkembangan bisnis, termasuk juga memonitor perkembangannya.
#9. Unfair Advantage
Komponen ini berbicara seputar keunggulan yang tidak dimiliki kompetitor. Dengan memiliki keunggulan tersebut, perusahaan diharapkan mampu memaksimalkan peluang guna mendongkrak popularitas bisnis.
Keunggulan Lean Canvas
Mengutip salah satu sumber, ada beberapa keunggulan yang dimiliki lean canvas dalam kaitannya dengan perencanaan bisnis. Keunggulan utamanya terkait efisiensi waktu, tenaga, dan anggaran, selain juga sangat sederhana dan efektif.
#1. Lebih Cepat
Dibanding dengan menulis rencana bisnis biasa yang memerlukan waktu hingga berminggu atau berbulan lamanya, pengusaha bisa membuat beberapa kerangka model bisnis hanya dalam beberapa menit atau jam.
#2. Mudah
Pemodelan bisnis dalam satu halaman lebih mudah dibawa dan dibagikan dengan yang lain. Artinya, akan ada lebih banyak yang membaca sehingga ada lebih banyak masukan yang bisa didapat. Ide-ide bisnis kemungkinan besar juga lebih terbarukan.
#3. Efektif
Entah berperan sebagai investor atau sebagai bagian tim dalam suatu projek, lean canvas bisa membantu mengurai kemungkinan masalah yang mungkin muncul sehingga secara efektif bisa ditangani lebih dini.
#4. Ringkas
Hanya berbentuk lembaran saja, lean canvas sudah memuat semua ide yang diperlukan bisnis. Selain itu lean canvas juga akan memaksa pengusaha untuk lebih memerhatikan nilai penting yang ada dalam suatu produk.
Lean canvas merupakan alat paling berguna yang bisa membantu mengidentifikasi risiko utama saat memulai bisnis baru. Dengan memahami apa itu lean canvas, ide bisnis akan teraktualisasi dengan mendekati sempurna.
INTIP 7 PERBEDAAN LEAN CANVAS DAN BUSINESS MODEL CANVAS
Apa perbedaan lean canvas dan business model canvas?
Lean canvas merupakan strategi yang dikembangkan Ash Maurya dengan fokus utama menyasar pada pendekatan bisnis dengan target utama pebisnis dan perusahaan.
Di sisi lain, business model canvas dikembangkan Alexander Osterwalder yang berfokus pada majamenen strategi dan rencana pemasaran dengan target utama bisnis baru dan lama.
Jika mengacu pada uraian tersebut, bisa dilihat dengan mudah bahwa perbedaan lean canvas dan business model canvas terletak pada subjeknya, di mana lean canvas dimanfaatkan perusahaan dan pebisnis sedang business model canvas dimanfaatkan oleh produk baru dan lama.
Lean Canvas
Lean canvas dapat menyediakan semua solusi bisnis terkait konsumen dengan membuat diagram sederhana yang dibagi menjadi dua sisi. Sisi sebelah kiri akan berfokus pada produk, sementara sisi kanan lebih fokus pada market.
Lean canvas bisa disamakan dengan cara kerja otak, yang mana sebelah kiri identik dengan lebih logis dan analitis. Lean canvas bagian kiri mewakili produk yang harus dibuat berdasarkan analisa dengan proses yang logis, termasuk masalah berserta solusinya.
Di sisi sebelah kanan lean canvas, terdapat bagian yang terkait dengan apa yang dibutuhkan market. Apapun yang berkaitan dengan peluang akan dituangkan di bagian ini. Layaknya otak bagian kanan, lean canvas bagian kanan agak sulit dikontrol karena terkait perilaku konsumen.
Business Model Canvas
Business model canvas tak ubahnya seperti struktur bisnis yang memuat rencana anggaran dan aliran profit, memetakan aktivitas bisnis, menganalisa konsumen, dan lainnya. Dengan memakai komponen tersebut dalam pemodelan, akan didapatkan suatu prototip produk yang sesuai keinginan konsumen.
Lebih jauh, business model canvas memungkinkan perusahaan melakukan penetrasi ke market dengan strategi yang tepat disertai pendekatan yang adaptif. Dengan melihat detil komponen tersebut, akan muncul inovasi dan pembaruan yang sesuai tuntutan market.
Bisa dikatakan bahwa pemodelan bisnis didasarkan pada analisa SWOT sebagai acuan utamanya. Strength dan weakness akan menyediakan informasi tentang kondisi bisnis, sedang opportunity dan threat diperlukan untuk mengenali perubahan di masa mendatang pada bisnis.
Apa Perbedaan Lean Canvas dan Business Model Canvas
Satu fakta, 90% bisnis baru gagal berkembang karena gagal mencari solusi atas produknya. Dua model strategi tersebut sama-sama memakai pendekatan analitis, yang krusial untuk mendukung kesuksesan bisnis. Tapi terdapat sejumlah perbedaan lean canvas dan business model canvas.
#1. Target
Lean canvas berupa perusahaan, sedang business model canvas lebih pada bisnis baru dan lama.
#2. Tujuan
Pada lean canvas, tujuannya lebih jelas dan tertarget sehingga mampu membantu memberi solusi secara cepat. Sedikit berbeda dengan business model canvas, yang mana tujuan utamanya yaitu membantu menciptakan nilai dari suatu bisnis.
#3. Fokus
Fokus lean canvas untuk pebisnis dan perusahaan, di sisi lain business model canvas fokus pada produk, konsumen, investor, konsultan, dan penasehat.
#4. Konsumen
Lean canvas belum berfokus pada konsumen karena perusahaan belum meneluarkan produk jadi, sedang business model canvas fokus pada tanggapan konsumen yang berhubungan dengan produk.
#5. Pendekatan
Analisa lean canvas dimulai dari mencari masalah, mengusulkan solusi, cara mencapai solusi, biaya yang terlibat, dan kemungkinan profit yang didapat. Sementara business model canvas berfokus pada infrastruktur ditambah kompone yang ada pada lean canvas.
#6. Kompetisi
Lean canvas mampu menilai apakah suatu bisnis keunggulan dibanding produk lain dan bagaimana mengkapitalisasi keunggulan menjadi keuntungan. Business model canvas, di sisi lain, lebih fokus pada nilai kualitatif dan kuantitatif atas suatu produk jika ingin tetap berjaya di market.
#7. Penerapan
Lean canvas merupakan metode pemecahan masalah yang sederhana yang berorientasi pada pendekatan yang memungkinkan pebisnis melakukannya secara bertahap. Pada business model canvas, solusi didapat berdasarkan pemahaman mendalam, kreativitas, diskusi, dan analisa yang konstruktif.
Pada dasarnya, perbedaan lean canvas dan business model canvas ada pada prosesnya, tapi tujuan besarnya tetap sama. Itu sebabnya sangat disarankan untuk bergantian menggunakan dua pendekatan ini sehingga bisnis mampu menemukan jawaban tepat tentang kebutuhannya.
Sumber :
https://www.sprinthink.id/memahami-apa-itu-lean-canvas-untuk-keberhasilan-bisnis
https://www.sprinthink.id/intip-7-perbedaan-lean-canvas-dan-business-model-canvas/
No comments:
Post a Comment