Sunday, October 25, 2020

Single Minute Exchange of Dies

SMED (Single Minute Exchange of Dies)



SMED adalah salah satu metoda improvement dari Lean Manufacturing yang digunakan untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setup pergantian dari memproduksi satu jenis produk ke model produk lainnya.


Sejarah

Konsep SMED di munculkan di tahun 1960an oleh Shigeo Shingo sebagai salah satu founder dari Toyota Production System. Tujuan yang ingin dicapai adalah berusaha untuk mempercepat waktu setup diproses moulding body mobil.


Manfaat SMED

12Dari data Shigeo Shingo selama melaksanakan metode SMED untuk mempercepat waktu setup changeover, hasil improvement yang dicapai adalah mengurangi waktu setup changeover sampai 97%, Sebuah angka yang fantastis! Dan dampak positif dari hasil improvement SMED ini bukan hanya tentang cepatnya waktu changeover, tapi juga dampak luar biasa lainnya seperti menurunkan lot size yang artinya juga menurunkan jumlah inventory produksi, yang juga berarti menurunkan jumlah working capital dan memperbaiki cash cycle.


Metode Implementasi SMED

Empat langkah utama dalam SMED adalah sebagai berikut:

1. Observasi dan dokumentasi langkah-langkah setup yang sekarang. Memisahkan set up internal dan external setup.

2. Memindahkan set up internal menjadi set up external.

3. Menjadikan set up internal lebih cepat.

4. Hilangkan adjustment internal pada setup.


KAJIAN SMED (SINGLE MINUTE EXCHANGE DIE)

Setiap detik waktu produksi didalam dunia industri sangatlah berharga karena ini berkaitan lansung dengan jumlah produk yang di hasilkan, sehingga setiap perusahaan selalu berusaha untuk mengurangi atau memperpendek waktu setup guna meninggkatan waktu produksi. yang mana waktu Setup didefinisikan "sebagai lama waktu yang dibutuhkan saat produk baik terakhir selesai hingga produk baik perama keluar"(http://www.leanindonesia.com/tag/smed-2/) dalam  memproduksi satu jenis produk ke model produk lainya. sehingga didalam waktu setup ada kegiatan menghentikan mesin, melakukan persiapan peralatan setup, changeover, adjustment dll sampai produk baik pertama dihasilkan. Aktifitas tersebut yang sangat berpeluang untuk dipercepat sehingga waktu changeover lebih effisien dan waktu produksi dapat lebih meningkat.


Sejarah

Shigeo Shingo sebagai orang yang memunculkan konsep SMED (Single Minute Exchange Die) pada tahun 1960an merupakan salah satu founder dari perusahaan Toyota Production System. yang mana tujuan dari konsep ini adalah untuk mempercepat waktu proses di moulding body mobil.


Definisi

SMED atau beberapa istilah lainya dikenal dengan QCO (Quick Change Over), OTS (One Touch Setup), OTED (One Touch Exchange of Die), 4SRS (Four Step Rapit Setup) dsb. dari semua istilah di tersebut mengacu pada hal yang sama yaitu untuk mempercepat waktu setup pergantian produk. "SMED adalah salah satu metode improvement dari Lean Manufacturing yang digunakan untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setup pergantian dari memproduksi satu jenis produk ke model produk lainya". (http://www.leanindonesia.com/tag/smed-2/).


Manfaat

Beberapa manfaat SMED, yaitu diantaranya :

1. Meningkatkan Produktifitas

2. Mengurangi Biaya

3. Mempercepat proses inovasi

4. Perbaikan pada sefty karena proses setup yang lebih mudah

5. Mempermudah cleaning mesin dan peralatan


Metode SMED

ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam melakukan metode SMED yaitu :


1. Lakukan Observasi dan dokumentasi kegiatan Setup sekarang

Proses dokumentasi dilakukan dengan memanfaatkan alat perekam seperti handycam untuk merekam aktifitas setup


2. Klasifikasi 

Setelah proses dokumentasi selesai, semua event diklasifikasikan menjadi event internal atau external


3. Konversikan event Internal menjadi even ekternal

Pada tahap ini lakukan dengan mengidentifikasi event internal mana yang memungkinkan dikonversi menjadi external.


4. Reduksi even internal

Event setup yang tersisa adalah aktifitas internal yang tidak dapat di hilangkan atau dirubah manjadi event external namun dapat dikurangi dengan menerapkan paralel setup. artinya aktifitas yang tidak menunggu aktifitas lain selesai dapat dikerjakan secara paralel.


Keterangan :

Event Internal adalah aktifitas yang dilakukan saat mesin mati atau tidak berproduksi sedangakan Event External yaitu aktifitas yang bisa dilakukan saat mesin beroprasi dan memproduksi barang.



Sumber :

https://ti.unikom.ac.id/2012/10/20/smed-single-minute-exchange-dies/

http://toolboxsinfo.blogspot.com/2011/08/kajian-smed-single-minute-exchange-die.html


Sumber foto :

https://logisticsmgepsupv.wordpress.com/2020/04/05/toyota-formula-1-and-the-smed/

No comments:

Post a Comment

The Bioeconomy is Much More Than a Circular Economy

The concepts of bioeconomy, circular economy and biomass cascading have similar targets, but neither is fully part of the other nor embedded...